Sejumlah saksi mata melihat langsung detik-detik pesawat Yeti Airlines jatuh ke jurang di dekat bandara baru di Pokhara, Nepal, saat hendak mendarat pada Minggu (15/1). Pesawat ATR itu membawa 72 penumpang.
Seorang warga bernama Kaplana Sunar mengaku melihat pesawat oleng menuju ke arahnya ketika sedang mencuci baju di halaman depan rumahnya pada Minggu sekitar pukul 11.00 waktu setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pesawat miring dengan sudut yang tidak biasa dan beberapa saat kemudian mendengar ledakan seperti bom," kata Sunar.
"Lalu saya melihat kepulan asap hitam membumbung dari lembah Seti," ucapnya lagi.
Pesawat Yeti Airlines jatuh di Gharipatan, Pokhara, sekitar pukul 11.00 pagi. Salah satu sayap pesawat menghantam tanah sekitar 12 meter dari sebuah rumah warga bernama Geeta Sunar.
Sementara itu, bagian depan pesawat jatuh tak jauh dari situ, sedangkan bagian belakang pesawat jatuh ke lembah Seti.
"Seandainya pesawat jatuh sedikit lebih dekat dari rumah kami, permukiman akan hancur," kata Geeta sambil menceritakan bagaimana dia bisa melarikan usai hampir nyaris tertimpa pesawat jatuh.
"Ada begitu banyak kerusakan di lokasi kejadian, tetapi karena terjadi jauh dari permukiman, tidak ada korban jiwa atau kerusakan pada permukiman," paparnya menambahkan seperti dikutip Kathmandu Post.
Geeta melihat api di kedua sisi ngarai Seti hingga mayat-mayat berserakan di sekeliling bangkai pesawat yang terbakar.
"Bagian-bagian dari pesawat dan tas kecil penumpang berserakan di mana-mana saat pesawat pertama kali menabrak tanah."
Geeta juga menuturkan anak-anak yang sedang bermain di jalanan mendengar jeritan penumpang dari dalam pesawat.
anak-anak bernama Samir dan Prajwal Pariyar mengaku menyaksikan insiden jatuhnya pesawat di kawasan tersebut. Mereka berujar pesawat itu berputar seperti mainan saat jatuh dari langit.
Sejurus kemudian, jeritan penumpang terdengar memekik dari dalam pesawat.
"Tiba-tiba sekeliling menjadi gelap karena asap," kata Samir.
"Sepertinya ban pesawat akan mengenai kita saat jatuh."
Bainsha Bahadur BK, warga setempat lainnya, mengaku ngeri saat melihat api melalap pesawat yang menyisakan tujuh hingga delapan jendela utuh. Dia meyakini ada penumpang yang masih hidup saat itu.
"Sekitar tujuh atau delapan jendela pesawat masih utuh dan kami menduga penumpang mungkin masih hidup," kata BK.
"Tapi api menyebar ke bagian lain dari pesawat dalam sekejap. Kami menyaksikan dengan ngeri."
Pesawat ATR 72 milik Yeti Airlines itu jatuh pada Minggu saat hendak mendarat di bandara baru Pokhara. Setidaknya 68 orang tewas dalam insiden tersebut.
Otoritas penerbangan sipil Nepal melaporkan dari total 68 penumpang, 37 orang di antaranya merupakan laki-laki, 25 perempuan, tiga anak-anak, dan tiga bayi.
Lima belas penumpang merupakan warga negara asing dengan rincian lima warga India, empat warga Rusia, dua warga Korea, dan masing-masing satu warga Australia, Argentina, Prancis, dan Irlandia.
Hingga kini, aparat berwenang masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pesawat kecelakaan. Aparat juga masih berusaha mencari kotak hitam pesawat itu.