Sejarah Bangsa Yahudi Menyebar di Muka Bumi hingga 'Kuasai' Dunia

CNN Indonesia
Jumat, 20 Jan 2023 09:00 WIB
Yahudi selama ini dikenal sebagai bangsa yang tersebar di seluruh dunia, berikut sejarah persebaran bangsa Yahudi hingga mampu 'menguasai' dunia.
Sejarah pesebaran bangsa Yahudi di muka bumi. (AP/Sebastian Scheiner)
Jakarta, CNN Indonesia --

Yahudi selama ini dikenal sebagai bangsa yang tersebar di muka bumi. Kaum itu bahkan dikaitkan dengan istilah "diaspora" yang berarti penyebaran.

Saking masifnya penyebaran, bangsa Yahudi seolah-olah 'menguasai' dunia karena terpencar di berbagai penjuru dunia.

Suzanne Rutland dalam jurnalnya yang terbit pada 2014 menyebutkan bangsa Yahudi memiliki empat pusat diaspora utama yang masing-masing berlangsung hingga berabad-abad. Empat pusat itu antara lain Babilonia, Spanyol, Eropa Timur, dan Amerika.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam tiga pusat pertama, bangsa Yahudi bahkan memiliki sebuah julukan khusus untuk menggambarkan bahwa mereka adalah keturunan Yahudi.

Julukan pertama yaitu Mizrachi untuk orang Yahudi di dunia Arab-Muslim, kemudian Sephardi untuk Yahudi di Spanyol pada abad pertengahan, dan Ashkenazi untuk Yahudi di Eropa Timur, khususnya Jerman.

[Gambas:Video CNN]

Bangsa Yahudi yang tersebar di empat kawasan tersebut pada hakikatnya telah terpengaruh oleh mayoritas masyarakat setempat. Mereka mengalami akulturasi sekaligus integrasi selama hidup di sejumlah wilayah.

Diaspora di Babilonia

Diaspora Yahudi di Babilonia dimulai sejak abad ke 586 SM. Saat itu, Kerajaan Yehuda ditaklukkan oleh Raja Babilonia Nebukadnezar.

Para pemimpin dan bangsa Yahudi dijadikan tawanan oleh Raja Nebukadnezar. Mereka diperbudak dan dibawa ke Babilonia.

Kendati demikian, pengasingan pertama ini tidak berlangsung lama. Sejak Raja Persia, Cyrus, menaklukkan Babilonia pada 550 SM, ia mengizinkan bangsa Yahudi kembali ke tanah air.

Akan tetapi, bangsa Yahudi menolak dan memilih tinggal secara sukarela di Babilonia.

Pada 515 SM, Yahudi kemudian membangun Bait Kedua yang diresmikan sebagai periode Persemakmuran Kedua Yahudi.

Pada masa ini, pusat diaspora kedua Yahudi juga muncul di Alexandria, Mesir. Pada abad ke-1 SM, sekitar 40 persen penduduk Alexandria merupakan orang Yahudi, seperti dikutip Britannica.

Diaspora di Spanyol

Orang Yahudi juga tercatat tinggal di Spanyol sejak masa kekaisaran Romawi.

Setelah dua pemberontakan besar pada abad pertama dan kedua masehi, banyak budak Yahudi dibawa ke Roma. Namun, komunitas lokal Yahudi dengan cepat membeli dan membebaskan mereka.

Beberapa dari mereka yang dibebaskan ini pindah ke Semenanjung Iberia.

Sejarah orang Yahudi di Spanyol sendiri sebetulnya sejarah yang rumit. Sebab penyebaran mereka bisa dibagi ke dalam tiga periode, yakni periode Visigoth, periode keemasan Islam, dan periode Kristen.

Bangsa Yahudi di periode Visigoth hidup dengan damai terutama pada abad kelima. Namun, pada 586 M, salah satu raja Visigoth memeluk agama Katolik Roma dan memberikan bangsa Yahudi pilihan, yakni pergi, menerima agama Kristen, atau mati.

Menghadapi ultimatum ini, banyak bangsa Yahudi yang akhirnya beralih ke agama Kristen, sambil diam-diam tetap menjalankan Yudaisme, agama mereka.

Pada periode kejayaan Islam, Yahudi tak lagi ibadah secara sembunyi-sembunyi. Pada 711 masehi, hubungan antara Yahudi dan Muslim di bawah Dinasti Umayyah merupakan hubungan yang simbiosis mutualisme atau saling menguntungkan.

Periode Kristen juga merupakan saat-saat di mana hubungan Yahudi-Kristen saling menguntungkan. Namun, sejak akhir abad ke-14, situasi Yahudi memburuk di Spanyol.

Terjadi kerusuhan di mana bangsa Yahudi dipaksa memeluk Kristen. Meski begitu, mereka tetap menjalankan Yudaisme namun secara diam-diam.

Lanjut baca di halaman berikutnya...

Diaspora Yahudi di Eropa Timur hingga Amerika

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER