Profil Lansia Pelaku Penembakan Imlek di AS yang Tewaskan 11 Orang

CNN Indonesia
Selasa, 24 Jan 2023 12:26 WIB
Seorang pria berusia 72 tahun mendadak menyedot perhatian setelah diduga melancarkan penembakan yang menewaskan 11 orang kala di tengah perayaan Imlek di AS. (AP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang pria berusia 72 tahun mendadak menyedot perhatian setelah diduga melancarkan penembakan yang menewaskan 11 orang dalam perayaan Imlek di California, Amerika Serikat, akhir pekan lalu.

Wajah pria yang teridentifikasi bernama Huu Can Tran itu tiba-tiba menghiasi berbagai media AS setelah ia memberondong tembakan di salah satu studio dansa di Monterey Park, California, pada Sabtu (21/1) malam.

Setelah penembakan itu, ia sebenarnya diduga berencana beraksi di studio dansa lainnya. Namun, aksinya diadang oleh seorang warga.

Hingga kini, kepolisian masih menyelidiki motif Tran melakukan penembakan. Mereka tak bisa mengorek langsung informasi itu dari Tran karena lansia itu tewas di mobilnya pada Minggu (22/1).

Ia diduga bunuh diri ketika melihat kepolisian mulai mengepungnya di kawasan Torrance, daerah di dekat Monterey Park.

Kepolisian Los Angeles saat ini sedang menyelidiki kemungkinan Tran melancarkan aksinya di Monterey Park karena alasan kecemburuan atau masalah pribadi.

Seorang warga Monterey Park, Chester Hong, mengatakan kepada AFP bahwa ia menduga Tran melakukan penembakan karena masalah undangan ke pesta dansa untuk merayakan Imlek.

"Istrinya diundang ke pesta itu, tapi suaminya [pelaku] tak bisa diundang. Suaminya mungkin kesal dan cemburu," ujar Hong.

Namun, mantan istri Tran itu mengaku sudah bercerai dari pelaku yang merupakan imigran dari China tersebut. Ia bertemu dengan Tran sekitar dua dekade lalu dan menikah tak lama setelah itu.

Namun, pernikahan mereka hanya seumur jagung. Perceraian mereka kemudian disahkan pada 2006.

Menurut mantan istrinya itu, Tran sebenarnya tak suka melakukan kekerasan. Meski demikian, Tran memang sering tak sabar, misalnya jika ia salah melangkah saat berdansa.

Sebagaimana dilansir CNN, Tran dan mantan istrinya itu memang sudah sejak lama menjadi pelanggan di studio dansa di Monterey Park.

Seorang pria lainnya yang mengenal Tran juga mengaku kerap mendengar pria itu mengeluhkan sejumlah pelatih dansa di Monterey Park.

Kepada temannya itu, Tran sering bercerita para pelatih itu mengatakan "hal-hal buruk tentangnya."

Berdasarkan ingatan pria itu, Tran juga sering menunjukkan sikap bermusuhan kepada "banyak orang di sana."

Namun, pria itu sudah tak pernah lagi mendengar kabar Tran. Ia pun terkejut ketika mendengar kabar penembakan tersebut.

"Saya kenal banyak orang dan jika saya pergi studio dansa itu, mereka pelanggan. Saya khawatir, mungkin saya tahu beberapa dari korban itu," katanya.

(has/bac)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK