Detik-detik Warga AS Rebut Senjata Lansia Pelaku Penembakan California
Warga Amerika Serikat (AS), Brandon Tsay, panen pujian usai berhasil merebut senjata dari pria lanjut usia yang merupakan pelaku penembakan di California saat Hari Raya Imlek pada akhir pekan lalu.
Insiden penembakan itu terjadi di di aula dansa Monterey Park, dan menyebabkan 11 orang meninggal. Pelaku diidentifikasi sebagai Huu Can Tran (72).
Dalam video yang diperoleh NBC News, tampak sejumlah pria dewasa berkumpul di lobi ruang dansa.
Beberapa saat kemudian, seorang laki-laki bersenjata mengenakan pakaian hitam dan topi terlihat di video itu.
Tsay dan pelaku sempat bergulat memperebutkan senjata. Dalam rekaman itu, terjadi saling dorong, dan Tsay berhasil mengambil pistol dari laki-laki itu.
Lansia itu kemudian meninju Tsay di kepalanya dan terus berusaha merebut senjata sebelum Tsay mendorong laki-laki tersebut.
Rekaman itu berlangsung sekitar empat menit. Dalam wawancara dengan NBC News, Tsay mengaku sempat membeku saat menghadapi pelaku.
"Ada saat saya benar-benar membeku, karena saya yakin bahwa saya akan mati, seperti hidup saya berakhir di sini, saat itu juga," kata Tsay.
Tsay kemudian merasa harus melakukan sesuatu untuk menyelamatkan dirinya dan orang lain di ruangan tersebut.
Penjaga aula itu menilai Huu Can akan berniat melakukan kekerasan lebih lanjut.
"Saat dia masuk, dia tak mengatakan apa-apa. Ekspresinya sebagian besar ada di matanya, melihat sekeliling, mencoba mengintai area itu," jelas Tsay.
Begitu Tsay, mendapat senjata, dia harus mengancam akan menembak pelaku sebelum melarikan diri.
"Pergi dari sini. Aku akan tembak! Menjauhlah. Pergi! Pada titik ini, saya pikir dia akan melarikan diri, tetapi dia hanya berdiri memikirkan apakah akan melawan atau melarikan diri," ungkap Tsay.
Hingga sekarang motif pelaku penembakan belum diketahui. Berbagai sumber penegakan hukum mengatakan berdasarkan bukti yang dikumpulkan sejauh ini, aksi itu tak berkaitan dengan terorisme dan mengesampingkan rasial.
(isa/bac)