Makin Tegang, Rusia Uji Rudal Hipersonik Bisa Capai 900 Km dari Kapal

CNN Indonesia
Rabu, 25 Jan 2023 14:18 WIB
Di tengah peningkatan ketegangan, Rusia menguji coba rudal hipersonik Zircon yang bisa mencapai jarak 900 kilometer setelah ditembakkan dari kapal fregat.
Ilustrasi. Di tengah peningkatan ketegangan, Rusia menguji coba rudal hipersonik Zircon yang bisa mencapai jarak 900 kilometer setelah ditembakkan dari kapal fregat. (AP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Di tengah peningkatan ketegangan, Rusia menguji coba rudal hipersonik Zircon yang bisa mencapai jarak 900 kilometer setelah ditembakkan dari kapal fregat.

Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan mereka menguji coba rudal Zircon yang ditembakkan dari kapal fregat Admiral Gorshkov menggunakan simulasi komputer.

Namun, pernyataan yang dikutip Reuters itu tak menginformasikan lebih lanjut terkait metode uji coba itu. Mereka tak merinci kapal fregat itu benar-benar menembakkan rudal atau tidak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rusia menggelar uji coba ini di tengah peningkatan ketegangan setelah Amerika Serikat dan Jerman dilaporkan bersiap mengizinkan pengiriman tank berat ke Ukraina.

Dua pejabat AS mengatakan kepada CNN bahwa pemerintahan Presiden Joe Biden saat ini sedang dalam tahap finalisasi rencana pengiriman 30 tank M1 Abrams.

Mereka memprediksi pemerintah bakal mengumumkan pengiriman itu secara resmi pada pekan ini. Meski demikian, mereka tak mengungkap waktu pasti tank Abrams itu akan dikirimkan ke Ukraina.

Jika benar, keputusan AS ini dapat membuka kebuntuan mengenai pengiriman tank Leopard 2 dari Jerman. Belakangan, Jerman didesak untuk mengizinkan pengiriman tank buatan negaranya itu ke Ukraina.

Jerman ogah karena khawatir bakal memicu perdebatan di dalam negeri. Selama ini, negara Barat menahan diri mengirimkan tank berat ke Ukraina karena takut memicu amarah Rusia.

Meski demikian, para pejabat Jerman sempat mengisyaratkan bahwa mereka siap mengirimkan Leopard 2 jika AS juga memberikan tank Abrams ke Ukraina.

[Gambas:Video CNN]

Setelah AS dilaporkan siap mengerahkan M1 Abrams, salah satu media Jerman, Der Spiegel, pun memberitakan bahwa Kanselir Olaf Scholz memutuskan untuk mengizinkan pengiriman tank Leopard 2 ke Ukraina.

Berdasarkan pemberitaan itu, parlemen Jerman akan menggelar rapat mengenai keputusan Scholz tersebut pada Rabu (25/1) pagi waktu setempat.

Izin dari Jerman dapat membuka jalan bagi sejumlah negara anggota NATO lain untuk mengirimkan tank Leopard milik mereka ke Ukraina.

Dalam beberapa bulan terakhir, dua negara anggota NATO, yaitu Polandia dan Finlandia, berencana mengirimkan tank Leopard 2 ke Ukraina.

Namun, tank itu merupakan produksi Jerman. Berdasarkan perjanjian, Finlandia dan Polandia harus mendapatkan izin dari Jerman jika ingin mengirimkan tank itu ke negara lain.

Finlandia dan Polandia sudah meminta izin, tapi Jerman tak kunjung merespons. Mereka pun terus mendesak Jerman agar memberikan restu.

(has/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER