Sedekat Apa Erdogan-Putin Sampai Swedia Susah Masuk NATO?

Hubungan personal antara kedua pemimpin negara juga memainkan peran dalam kedekatan mereka.

"Putin menganggap Erdogan 'pria sejati' yang memegang ucapannya," ucap Nadein-Rayevskiy.

Menurut Amur, aspek penting lain yang melandasi hubungan Erdogan dan Putin adalah bahwa kedua belah pihak saling memenuhi kewajibannya sesuai kesepakatan bersama mereka.

Hal itu terlihat dalam kerangka penyelesaian persoalan Suriah, perjanjian Karabakh, dan isu-isu lain dalam konteks kerja sama bilateral seperti masalah kawasan, kerja sama perdagangan, ekonomi, dan energi.

Lihat Juga : Oposisi Sebut Erdogan Cari-cari Masalah di NATO Demi Pilpres Turki

"Selama ada rasa saling percaya dan semua pihak mematuhi kewajiban mereka berdasarkan perjanjian yang ada, tidak akan ada hambatan bagi kerja sama yang saling menguntungkan kedua negara di masa depan," kata Amur.

Turki belakangan memang malas membahas, apalagi menyetujui, keinginan Swedia dan Finlandia menjadi anggota NATO. Hal itu lantaran warga Swedia menggelar protes anti-Erdogan di depan kedutaan Turki di negara itu sampai membakar Al Quran.

Pertemuan ketiga negara yang direncanakan digelar pada Februari pun terpaksa mundur hingga tanggal yang tak ditentukan.

Baik Swedia dan Finlandia pun kini harus kembali menunggu restu Turki, juga Hungaria yang berjanji merestui secepatnya, untuk bisa bergabung dengan aliansi pertahanan tersebut.