Siapa Paludan yang Bakar Al Quran dan Apa Hubungannya dengan Rusia?

CNN Indonesia
Senin, 30 Jan 2023 16:12 WIB
Politikus Swedia Rasmus Paludan memicu kontroversi karena membakar Al Quran. Rusia disebut mendalangi aksi ini. Siapa Paludan dan apa hubungannya dengan Rusia?
Politikus Swedia Rasmus Paludan memicu kontroversi karena membakar Al Quran. Rusia disebut mendalangi aksi ini. (Ritzau Scanpix/Olafur Steinar Gestsson via Reuters)

Negeri Beruang Merah disebut-sebut mendalangi aksi itu untuk menggagalkan upaya Swedia masuk NATO. Isu ini pertama kali berembus dalam pemberitaan salah satu media Swedia.

Stasiun televisi SVT melaporkan bahwa Chang Frick, seorang wartawan Swedia yang berafiliasi dengan media pemerintah Rusia, RT, membayar Paludan untuk menjalankan aksinya.

Media Swedia lainnya melaporkan bahwa izin demonstrasi Paludan di wilayah itu sebesar 320 krona atau sekitar Rp463 ribu. Menurut laporan media itu, Frick membayarkan biaya isin tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

The Guardian melaporkan, Frick telah mengonfirmasi bahwa dia membayar izin untuk mengadakan demo. Namun, ia membantah mendorong aksi pembakaran Al Quran.

Kepada The Insider, Frick mengaku tidak bekerja lagi untuk RT. Dia juga tidak mendukung Rusia sejak negara itu mencaplok Crimea pada 2014 lalu.

Meski demikian, Menteri Luar Negeri Finlandia, Pekka Haavisto, juga menerima laporan yang mengindikasikan keterlibatan Rusia dalam aksi pembakaran Al Quran itu.

Pekka bahkan mengatakan dugaan Paludan memiliki hubungan dengan Rusia saat ini telah "diselidiki." Dia juga mengatakan "hubungan tertentu" di sekitar Paludan pun "telah terungkap."

"(Ada) pernyataan yang muncul apakah ada pihak ketiga yang berusaha memicu kontroversi, misalnya Rusia, atau pihak lain yang menentang keanggotaan NATO dan ingin memprovokasi ini untuk mencapainya. Ini tidak bisa dimaafkan," kata Haavisto seperti dikutip Al Arabiya.

Pemerintah Swedia sendiri belum berkomentar. Meski begitu, Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson sempat menyinggung bahwa ada "kekuatan yang mungkin ingin mengupayakan Swedia tidak bisa masuk aliansi militer."

"Ada kekuatan baik di dalam maupun di luar Swedia yang ingin menghalangi keanggotaan Swedia di NATO," kata Kristersson.

"Dengan latar belakang itu, kita perlu melihat para provokator yang ingin memperburuk hubungan Swedia dengan negara lain."

(blq/has)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER