Polisi Finlandia Ikut Komentari Aksi Paludan Bakar Al Quran

CNN Indonesia
Selasa, 31 Jan 2023 14:54 WIB
Pihak kepolisian Finlandia ikut mengomentari aksi Rasmus Paludan membakar Al Quran di Swedia dan Denmark.
Aksi Rasmus Paludan membakar Al Quran memancing kemarahan umat muslim di seluruh dunia. (via REUTERS/TT NEWS AGENCY)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pihak kepolisian Finlandia ikut mengomentari aksi Rasmus Paludan membakar Al Quran di Swedia dan Denmark.

Seperti dikutip dari Anadolu, media lokal melaporkan kepolisian Nasional Finlandia menyatakan aksi Paludan membakar Al Quran amat dilarang di negara mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepolisian Finlandia menyebutkan negaranya menerapkan undang-undang yang melarang ujaran dan promosi kebencian.

Aksi Paludan tersebut pun bakal berurusan dengan polisi di Finlandia.

Berbeda dengan Finlandia, Swedia tidak akan menghukum aksi Paludan membakar Al Quran karena tindakan tersebut merupakan bagian dari kebebasan berpendapat.

Kementerian Luar Negeri Swedia kepada Anadolu menyatakan bahwa aksi Paludan dilindungi undang-undang terkait kebebasan berekspresi.

[Gambas:Video CNN]

"Pemerintah mengerti pihak-pihak yang tersinggung atas aksi pembakaran kitab suci. Tidak semua hal yang legal pantas dilakukan," demikian keterangan Kemenlu Swedia.

Aksi Paludan membakar Al Quran mengundang protes sejumlah negara. Tindakan tersebut dinilai merupakan bagian Islamofobia.

Paludan merupakan politikus partai sayap kanan Stram Kurs (Garis Keras) kewarganegaraan Denmark dan Swedia.

Ia menjadi sorotan setelah kembali melakukan pembakaran Al Quran di Copenhagen pada Jumat (27/1).

Dia membakar aksi itu depan sebuah masjid dan Kedutaan Besar Turki di Copenhagen, sepekan setelah aksi serupa di depan Kedubes Turki di Stockholm, Swedia, 21 Januari lalu.

Paludan mengklaim menggelar aksi itu demi mendesak Turki merestui Swedia masuk Aliansi Pertahanan Negara Atlantik Utara (NATO).

Dalam aksi terbarunya, Paludan bahkan berjanji dirinya akan terus membakar kitab suci umat Islam itu setiap Jumat sampai Swedia direstui Turki masuk aliansi pertahanan tersebut.

Siapa Rasmus Paludan yang punya "hobi" membakar Al Quran?

Paludan merupakan aktivis sekaligus politikus ekstrem kanan pendiri partai Stram Kurs. Stram Kurs atau gerakan keras merupakan gerakan sayap kanan Denmark yang vokal terhadap sentimen anti-imigran dan anti-Islam.

Pria kelahiran North Zealand pada 1982 itu memiliki dua kewarganegaraan yakni Denmark dan Swedia. Status kependudukan Swedia didapatinya karena ayahnya merupakan warga Swedia.

(bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER