Profesor seismologi dan pakar patahan lempeng di Jepang memperingatkan potensi gempa dahsyat bakal kembali mengguncang wilayah Timur Tengah dengan kekuatan yang sama seperti yang baru-baru ini terjadi di Turki-Suriah.
Seismolog Universitas Tsukuba, Yagi Yoji, mengatakan terdapat beberapa patahan di dekat episentrum gempa yang masih berpotensi bergerak lagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada beberapa patahan di dekat episentrum gempa ini, di mana lempeng Anatolia Timur laut bertemu dengan lempeng Arab. Ini mengarah pada pembentukan struktur tektonik yang kompleks di antara mereka," kata pakar itu saat wawancara dengan media lokal Jepang, seperti dikutip Arab News, Rabu (8/2).
Menurut para pakar, saat tekanan terakumulasi dan mencapai puncak ketegangan lempeng-lempeng tersebut bertabrakan satu sama lain. Lempeng kemudian melepas kekuatan besar dan menyebabkan pergeseran di lapisan bumi sehingga memicu gempa.
"Ke depan, gempa dengan magnitudo sama kemungkinan akan terjadi," ujar Yagi lagi.
Yagi mencatat pada Januari 2020, gempa berkekuatan magnitudo 6,7 terjadi di dekat patahan Anatolia Timur. Imbas bencana ini, banyak orang meninggal dan bangunan runtuh.
Pada Senin pagi waktu setempat, gempa dahsyat bermagnitudo 7,7 melanda Turki hingga Suriah. Guncangan ini juga terasa sampai negara tetangga, Lebanon.
Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (United States Geological Survey/ USGS) episentrum gempa berada di 17,9 kilometer di bawah permukaan bumi.
Setelah gempa pertama, mereka mencatat setidaknya 100 gempa susulan terjadi. Salah satu gempa itu bermagnitudo 7,5 dan berada 10 kilometer di bawah permukaan bumi.
Imbas bencana ini, sebanyak 7.926 orang tewas dari Turki dan Suriah.
Para pakar menilai banyak korban berjatuhan lantaran gempa berada di kedalaman yang dangkal, di area penduduk, dan terjadi saat malam hari, ketika orang-orang terlelap.
Gempa mematikan di Turki bukan kali pertama. Pada 1939, gempa berkekuatan magnitudo 7,8 mengguncang Erzincan Timur dan menewaskan lebih dari 30 ribu orang.
Kemudian pada Agustus 1999, gempa bermagnitudo 7,6 melanda Izmit. Akibat bencana ini, lebih dari 17 ribu orang tewas.
Turki memang berada di salah satu zona gempa paling aktif di dunia. Jadi, negara ini kerap diguncang gempa.