
KILAS INTERNASIONAL
Swedia-Turki Cekcok soal NATO sampai Jokowi Kirim Jenderal ke Myanmar

Pemerintah Swedia buka suara soal penolakan Turki restui Stockholm masuk Aliansi Pertahanan Negara Atlantik Utara (NATO) sampai Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal mengirim jenderal ke Myanmar menjadi sorotan internasional pada Kamis (2/2).
Berikut kilas berita internasional:
Waspada China, AS Perluas Pangkalan Militer di Filipina
Amerika Serikat bakal memperluas pangkalan militer di Filipina untuk mengurangi pengaruh China di Asia Pasifik.
Rencana ini muncul usai Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengunjungi Manila pada hari ini, Kamis (2/2). Dalam lawatan ini, kedua negara sepakat AS mendapat akses ke empat pangkalan di Filipina.
Perluasan akses ini tercantum dalam Perjanjian Kerja Sama Pertahanan yang Ditingkatkan (EDCA) 2014. Dalam kesepakatan tersebut, AS bisa merotasi pasukan ke pangkalan tertentu dan membangun fasilitas yang digunakan kedua negara.
3 Al Quran Dirusak di Swedia, Satu Berisi Pesan Ancaman Pembunuhan
Sebanyak tiga salinan Al Quran ditemukan dalam kondisi dirusak di berbagai lokasi di Swedia.
Salah satu kitab suci itu diselipkan pesan ancaman pembunuhan.
Media lokal Swedia, SVT, pada Rabu (1/2) melaporkan satu salinan Al Quran berisi ancaman pembunuhan ditemukan di stasiun bus, sementara dua lainnya ditemukan di lokasi berbeda di Ronneby.
Swedia Buka Suara usai Turki Tolak Stockholm Masuk NATO Gegara Paludan
Swedia buka suara usai Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan enggan memberikan restu kepada Stockholm untuk menjadi anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Turki sendiri merupakan salah satu anggota NATO yang memiliki hak untuk menerima atau menolak negara lain untuk masuk pakta pertahanan tersebut.
Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom mengatakan tak ada kompromi untuk kebebasan bicara. Namun, dia menekankan Stockholm akan tetap mengimplementasikan kesepakatan Madrid.
Jokowi Bakal Kirim Jenderal ke Myanmar Bantu Transisi Demokrasi
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) berencana mengirim seorang jenderal ke Myanmar untuk berdialog dengan junta militer.
Jokowi berharap langkah ini bisa membantu Myanmar transisi menuju negara demokrasi.
(rds/rds)[Gambas:Video CNN]