Pasukan Suriah dilaporkan menyerang sejumlah wilayah seperti Marea yang terdampak gempa dahsyat bermagnitudo 7,7 pada Senin (6/2) tak lama setelah bencana itu terjadi. Marea merupakan salah satu wilayah yang dikuasai kelompok pemberontak.
Serangan itu terungkap dari anggota parlemen Inggris yang memimpin Komite Urusan Luar Negeri, Alicia Krems, Selasa. Tepat sehari usai gempa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"[Presiden Suriah Bashar Al Assad] melancarkan serangan yang benar-benar tak berperasaan dan keji [di Marea]," demikian pernyataan resmi Krems, seperti dikutip Middle East Eye.
Marea berada di utara Aleppo, Suriah barat, yang terkena dampak gempa dahsyat. Kota ini menjadi salah satu wilayah yang paling parah terkena imbas perang saudara pada 2011 lalu. Daerah ini dikuasai kelompok oposisi sejak 2012.
Pasukan pemerintah dan oposisi kerap saling serang di beberapa wilayah di Suriah barat.
Sementara itu, salah satu warga sipil mengatakan ledakan terjadi kurang dari dua jam usai gempa.
"Saya mendengar suara beberapa bom jatuh di pinggiran daerah itu sekitar pukul 02.00," kata warga Marea.
Senada, aktivis di Marea Mamoun al-Khatib mengatakan sekitar empat atau lima bom telah menghantam daerah tersebut.
Mengenai serangan pasukan Suriah, sumber militer di Marea memberikan konfirmasi.
"Tak ada kerugian material atau manusia. Semua orang sibuk dengan gempa," kata sumber itu.
Gempa bermagnitudo 7,7 mengguncang Turki hingga Suriah pada Senin pagi waktu setempat. Pusat gempa ini di Provinsi Gaziantep yang berada di perbatasan kedua negara.
Hingga kini, 7.266 orang dari dua negara tewas imbas gempa. Lebih rinci, korban di Turki mencapai 5.434 dan di Suriah hingga 1.832 jiwa.
Sementara itu, korban yang mengalami luka-luka di Turki dan Suriah mencapai 35.626 jiwa.
Menanggapi bencana itu, komunitas internasional ramai-ramai mengirim bantuan ke Turki dan Suriah.