Total 1.000 Tank Rusia Hancur di Ukraina Jelang Setahun Invasi

CNN Indonesia
Jumat, 10 Feb 2023 09:43 WIB
Tootal 1.000 tank Rusia disebut hancur selama perang di Ukraina.
Total 1.000 tank Rusia hancur di Ukraina. (AFP/ANATOLII STEPANOV)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tootal 1.000 tank Rusia disebut hancur selama perang di Ukraina.

Sebuah situs intelijen terbuka, Oryx, membeberkan ribuan armada tempur itu hancur sejak invasi dimulai pada 24 Februari 2022 lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Situs itu juga menulis 544 tank Rusia telah direbut oleh pasukan Ukraina. Sebanyak 79 tank juga dikatakan rusak dan 65 lainnya ditelantarkan.

"Rusia memulai perang dengan sekitar 3 ribu tank operasional. Jadi ada kemungkinan besar Rusia telah kehilangan setengah dari tank yang dapat digunakan," kata Jakub Janovsky, analis militer yang berkontribusi pada blog Oryx.

[Gambas:Video CNN]

Belakangan, tank menjadi fokus utama invasi Rusia ke Ukraina dan dipandang sebagai kunci bagi Rusia maupun Ukraina untuk merebut wilayah di medan perang.

Sejak bulan lalu, Kyiv telah dijanjikan pemberian tank canggih dari sejumlah negara seperti Jerman, Amerika Serikat, Inggris, dan negara Barat lainnya.

Tank-tank itu disebut-sebut memiliki teknologi yang lebih unggul dibanding punya Rusia.

Pejabat Ukraina sendiri berkali-kali memohon kepada negara-negara Barat untuk memasok tank tempur modern yang bisa dipakai tidak hanya untuk bertahan tetapi juga untuk melawan.

Di tengah berbagai tank canggih yang bakal mereka miliki, Rusia terseok-seok dengan armadanya yang 'cacat'.

Para pengamat mengatakan beberapa bulan setelah perang, desain tank Kremlin cacat, yang artinya Rusia bakal mudah diledakkan.

Para ahli juga mencatat bahwa lapis baja Rusia tidak dirawat dengan baik sebelum perang. Beberapa tank di gudang penyimpanan juga disebut telah dipereteli suku cadangnya demi tank-tank di medan perang.

Rusia sendiri disebut punya sekitar 4 ribu tank cadangan sebelum perang dimulai.

"Di atas kertas, Rusia masih punya banyak tank, tapi banyak yang tidak disimpan dengan baik dan mungkin sulit untuk diaktifkan kembali dengan cepat," kata Janovsky.

(blq/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER