Pakar Rusia Ingatkan Crimea Bisa Gempa Dahsyat Seperti Turki-Suriah

CNN Indonesia
Kamis, 09 Feb 2023 16:17 WIB
Ilmuwan dari Akademi Sains Rusia Alexander Gorshkov memperingatkan Semenanjung Crimea bisa mengalami gempa seperti di Turki-Suriah yang terjadi awal pekan ini. Kehancuran akibat gempa dahsyat di Turki. (IHA via AP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ilmuwan dari Akademi Sains Rusia (Russian Academy of Sciences) Alexander Gorshkov memperingatkan Semenanjung Crimea bisa mengalami gempa seperti di Turki-Suriah yang terjadi awal pekan ini.

"Crimea bagian dari sabuk Alpen-Himalaya, struktur yang sama dengan Turki. Pengulangan peristiwa semacam itu di Crimea pada dasarnya mungkin terjadi," kata Gorshkov, seperti dikutip RIA Novosti, Selasa (7/2).

Sabuk Alpen Himalaya (Alpide Belt) adalah sabuk seismik dan sabuk orogenik yang mencakup jajaran pegunungan dan membentang hingga lebih dari 15.000 km.

Lebih rinci, sabuk ini membentang dari Jawa dan Sumatra melalui Semenanjung Indochina, pegunungan Iran, Kaukasus, Anatolia, Mediterania, hingga Atlantik.

Kawasan tersebut menjadi daerah yang paling aktif seismik kedua di dunia, demikian dikutip Britannica.

[Gambas:Video CNN]

Dalam beberapa tahun terakhir termasuk pada Januari 2021, terjadi beberapa gempa di Semenanjung Crimea.

Sejauh ini, gempa paling dahsyat yang melanda Semenanjung Crimea terjadi pada 1927, dengan magnitudo 6,7.

Turki dan Suriah tengah berduka usai gempa bermagnitudo 7,7 mengguncang negara itu pada Senin pagi waktu setempat. Episentrum gempa di Provinsi Gaziantep yang berada di perbatasan Turki dan Suriah.

Imbas bencana ini, sebanyak 16.035 orang tewas. Lebih rinci, korban di Turki mencapai 12.873, sementara di Suriah 3.162 jiwa.

Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (United States Geological Survey/USGS) episentrum gempa berada di 17,9 kilometer di bawah permukaan bumi.

Setelah gempa pertama, mereka mencatat setidaknya 100 gempa susulan terjadi. Salah satu gempa itu bermagnitudo 7,5 dan berada 10 kilometer di bawah permukaan bumi.

Para pakar menilai banyak korban berjatuhan lantaran gempa berada di kedalaman yang dangkal, di area penduduk, dan terjadi saat malam hari, ketika orang-orang terlelap.

Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Turki dan Suriah bisa melaporkan diri melalui portal peduli WNI secara online di situs www.peduliwni.kemlu.go.id.

Sementara itu, bagi keluarga yang ingin menghubungi kerabat atau rekan di Turki, bisa menghubungi hotline perlindungan WNI di Ankara, yakni +90 532 135 22 98.

Untuk di Suriah, dapat menghubungi hotline perlindungan WNI di Damaskus, yakni +963 954 444 810.

(isa/bac)


[Gambas:Video CNN]
Lihat Semua
SAAT INI
BERITA UTAMA
REKOMENDASI
TERBARU
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
LIHAT SELENGKAPNYA

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TERPOPULER