Tim penyelamat mengevakuasi dua perempuan kakak beradik yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan selama 62 jam atau dua hari.
Kakak beradik bernama Fatma Demir (25) dan Husra itu tengah bersama saat gempa mengguncang Gaziantep, Turki, dan merobohkan atap bangunan di atas mereka.
"Saat gempa mengguncang, lempengan beton jatuh di atas saya. Saya jatuh ke lantai," kata Demir, seperti dikutip CNN.
Fatma lalu bercerita setelah bangunan runtuh, dirinya sempat berusaha menjangkau Hasra namun gagal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, keduanya kini dalam kondisi baik setelah berhasil dievakuasi.
Seorang anak perempuan berusia 10 tahun selamat setelah tertimbun puing-puing bangunan selama 90 jam.
Hilal Saglam, terjebak di bawah puing bangunan yang berlokasi di Provinsi Hatay, Turki.
Tim penyelamat mengatakan mereka mendengar "suara dari bawah reruntuhan" dan berhasil menyelamatkan Saglam setelah 7 jam bekerja keras.
"Gadis yang terluka itu dibawa ke tandu dengan disambut gembira dan tepuk tangan. Dia dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan menggunakan ambulans," demikian keterangan departemen pemadam kebakaran.
Setelah diselamatkan, hal pertama yang diminta sang gadis yakni segelas susu, menurut departemen.
Sebanyak 16 bayi diselamatkan dari puing-puing bangunan di Kahramanmaras imbas gempa Turki.
Bayi-bayi itu dibawa menggunakan jet pribadi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ke Ankara.
Dalam foto yang diterbitkan kantor berita pemerintah Turki, belasan bayi tersebut tampak tertidur dengan dibalut selimut tebal. Mereka digendong sejumlah perempuan di dalam jet milik Erdogan.
Tak diketahui di mana orang tua para bayi itu. Media Turki hanya menyebut bahwa bayi-bayi tersebut merupakan "bayi tanpa wali" yang berusia enam hari hingga 12 bulan.
Dalam pernyataan di media sosialnya, Ibu Negara Turki, Emine Erdogan, mengatakan kesehatan para bayi yang baik "sedikit mengangkat semangat kami".
Dia berujar, "Pemeriksaan awal sudah dilakukan, dan itu menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki masalah [kesehatan]," kata Emine seperti dikutip The Telegraph.
(blq/chri)