Bakhmut belakangan memang menjadi tujuan utama Rusia untuk memberikan mereka pijakan baru di wilayah Donetsk. Perebutan wilayah itu juga dinilai bisa menjadi kemenangan bagi pasukan setelah berbulan-bulan mengalami kemunduran.
Serangan di Bakhmut ini sendiri dipelopori oleh tentara bayaran Rusia, Wagner Group. Wagner memang sempat membeberkan bahwa target mereka kali ini yakni merebut Kota Bakhmut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian pertahanan Rusia juga sempat menyatakan pasukannya telah merangsek masuk beberapa kilometer di sepanjang garis depan. Meski begitu, mereka tak merinci di mana pasukan berada.
Sementara itu, militer Ukraina mengaku bahwa ada serangan Rusia di sepanjang garis depan. Sebanyak 16 permukiman pun telah dibombardir Rusia di dekat Bakhmut.
Namun, militer Ukraina melaporkan pasukannya sudah memukul mundur serangan di dekat Bakhmut. Mereka juga memukul mundur serangan di wilayah Kharkiv, Luhansk, dan Zaporizhzhia.
Sebelum ini, bos Wagner, Yevgeny Prigozhin, mengklaim pasukannya berhasil menguasai daerah di Bakhmut pada Minggu (12/2).
"Hari ini, Unit penyerangan Wagner merebut kota Krasna Hora [permukiman di Bakhmut Raion]," kata Prigozhin, seperti dikutip dari AFP.
Namun AFP belum bisa memverifikasi pengakuan tersebut secara independen.
Klaim ini sendiri diutarakan setelah Prigozhin dalam sebuah wawancara mengungkap target Wagner berikutnya yakni merebut Kota Bakhmut.
Dalam kesempatan itu, Prigozhin mengatakan Rusia mesti menetapkan tujuan yang jelas soal perang yang akan memasuki setahun pada 24 Februari mendatang.
Dia berujar pasukan Moskow mesti membangun kehadirannya di Ukraina timur maupun merebut wilayah sebanyak-banyaknya. Menurut Prigozhin, perebutan Bakhmut merupakan kunci dari rencana itu.
"Bakhmut diperlukan agar pasukan kita bisa beroperasi dengan nyaman," kata Prigozhin seperti dikutip Al Jazeera, Sabtu (11/2).
(blq/bac)