Sejumlah media Selandia Baru menyoroti kasus penyanderaan pilot Susi Air, Kapten Philips Max Mehrtens, oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).
Mehrtens merupakan warga Selandia Baru. Ia sudah disandera selama sepekan oleh TPNPB-OPM terhitung sejak pesawat yang ditumpanginya Pilatus Porter PC 6/PK-BVY dibakar pada Selasa (7/2) di Nduga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam artikelnya berjudul Video Issued by Papuan Rebels Shows NZ Pilot Reading Out a Statement, Portal berita Radio New Zealand (RNZ) mewartakan kapten Mehrtens dijadikan sandera untuk memaksa pemerinta Indonesia mengakui kemerdekaan Papua.
"Mehrtens akan mati di sini seperti kita semua jika militer Indonesia (TNI) berupaya menyelamatkannya," bunyi kutipan artikal RNZ pada Rabu (15/2).
RNZ dan beberapa media Selandia Baru lainnya bahkan mendapat rekaman video berisikan pernyataan langsung Kapten Mehrtens yang sedang dikelilingi para anggota OPM.
Selain RNZ, portal berita Stuff.co.nz juga mewartakan hal serupa. Dalam salah satu laporannya, Stuff memaparkan sekelompok diplomat Selandia Baru di Indonesia akan membantu pihak berwenang Indonesia mencari dan menyelamatkan Kapten Mehrtens.
OPM menjadi sorotan usai menyerang pesawat Susi Air Pilatur Porter PC 6/PK-BVY pada 7 Februari.
Pilot pesawat itu kemudian dilaporkan hilang dan memicu tanda tanya. Kepolisian lalu mengonfirmasi Mehrtens disandera OPM. Namun, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono sempat membantah pilot itu disandera.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD kemudian mengonfirmasi penyanderaan itu.
Sampai hari ini masih terjadi penyanderaan oleh sekelompok orang KKB di Papua, yang masih menyandera Kapten Pilot Philips Max Mehrtens yang belum dilepas," kata Mahfud dalam konferensi pers pada Selasa (14/2).
Jubir KKB kemudian mengatakan Mehrtens dalam kondisi aman.
"Dia selamat dengan teman kami di lapangan, dan semuanya baik-baik saja," ucap Sebby dalam laporan RNZ.
Lebih lanjut, Sebby mengatakan Mehrtens memiliki kemampuan yang bagus dan bisa dimanfaatkan untuk melatih anggota OPM dalam menerbangkan pesawat.
"Kami akan menjaganya dan dia akan melatih tentara kami untuk menerbangkan pesawat," ungkap Sebby.
(rds)