Jakarta, CNN Indonesia --
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MbS) membangun proyek 'sinting' di Saudi dari 'surga alkohol' di kota futuristik, Neom, hingga gedung pencakar langit The Mukaab yang disebut mirip 'Ka'bah Baru.'
MbS meluncurkan proyek gedung itu pada 16 Februari. Gedung ini akan setinggi 400 meter dengan sisi-sisinya sepanjang 400 meter juga, dan berlokasi di Riyadh.
Sejak MbS memimpin Saudi, banyak gebrakan baru di bidang pariwisata, budaya, hingga hiburan sesuai Visi 2030. Dalam visi ini, Kerajaan memang 'mengubah wajah baru Saudi' demi ekonomi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut proyek 'sinting' Saudi era MbS:
1. Kawasan wisata raksasa Neom
Saudi disebut berencana menjadikan kota futuristik Neom sebagai 'surga alkohol.'
Di Neom, Saudi akan mengizinkan penjualan dan konsumsi wine, cocktails, hingga sampanye di sebuah resor, demikian laporan yang dirilis Middle East Eye.
Di situ pula, Saudi bakal membuka bar, mengizinkan toko retail menjual wine secara terbuka, demikian menurut dokumen pemerintah Saudi.
Neom merupakan bagian dari mega proyek Saudi di Pulau Sindalah, Laut Merah. Resor ini rencananya dibuka pada 2023.
[Gambas:Video CNN]
Pada Mei 2022, eks kepala pariwisata di Neom, Andrew McEvoy, mengatakan Neom punya undang-undang ekonomi khusus.
"[UU akan sesuai dengan] ambisi mereka yang kami coba tarik untuk bekerja dan tinggal di sini," ujar McEvoy.
Ia lanjut bercerita, "Alkohol tak lepas disajikan di meja."
2. Tempat judi di pulau Saudi
Saudi juga akan membuka kasino demi mendapat pemasukan negara dari turis asing.
Pemerintah menyiapkan lokasi judi di Pulau Tiran dan Pulau Sanafir yang berada di sekitar Laut Merah.
Sebetulnya, kedua pulau itu tak punya sumber daya alam besar. Namun, dari sisi lokasi pulau ini menjadi pintu masuk wisatawan dari Laut Merah ke Eliat, pusat ekonomi dan perdagangan Israel.
Saudi juga mengizinkan warga Israel berkunjung ke pulau-pulau tersebut meski kedua negara ini tak memiliki hubungan diplomatik, demikian dikutip Globe.
Selain itu, Kerajaan membuka pintu bagi investor asal Israel yang ingin investasi di pulau tersebut.
Lanjut baca berita dia halaman berikutnya...
3. Pantai Bikini di Pure Beach
Di kawasan King Abdullah Economic City terdapat pantai privat di mana pengunjung boleh memakai bikini di Pure Beach.
Saudi membuka Pure Beach pada 2021. Untuk bisa memasuki wilayah ini, pengunjung harus membayar 300 riyal atau sekitar Rp1,1 juta.
4. Wisata budaya di tempat yang dihindari Nabi
Demi mendongkrak cuan, Saudi juga membangun wisata di tempat yang sempat dihindari Nabi Muhammad, Al Ula.
Mulanya Al Ula dikenal sebagai kawasan 'berhantu.' Kemudian pada 2020, MbS berusaha menyulap kawasan ini menjadi wisata melalui pembangunan Al Ula Journey Through Time Masterplan' yang diharapkan selesai pada 2035.
Saudi disebut menggelontorkan modal hingga US$15 miliar atau sekitar Rp214 triliun untuk proyek kota bersejarah itu, demikian dikutip Arab News.
Proyek ini juga bertujuan untuk menggemukkan ekonomi Saudi hingga $32 miliar atau Rp458 triliun, menciptakan 38 ribu lapangan kerja, menarik 2 juta pengunjung per tahun, dan memperluas populasi di daerah itu menjadi 130 ribu jiwa.
Al Ula terletak 1.100 kilometer dari Riyadh. Kota seluas 22.561 kilometer persegi ini merupakan situs warisan budaya kuno, termasuk Hegra, situs Warisan Dunia UNESCO pertama di Arab.
5. Proyek 'Ka'bah Baru' The Mukaab
The Mukaab merupakan bagian dari New Murabba. Dalam pernyataan resmi, Saudi mengatakan The Mukaab akan menarik minat wisatawan asing.
"Pusat kota modern terbesar di dunia. Inilah wajah baru Riyadh," demikian pernyataan soal The Mukaab di situs resmi New Muraba.
Gedung ini nantinya akan berisi pameran budaya dan wisata, teater imersif, hunian, hotel, ruang kantor, serta atrium.
Selain itu, di lokasi tersebut bakal dibangun 80 tempat hiburan dan universitas teknologi dan desain.
Proyek dilaporkan akan menambah pemasukan ekonomi Saudi sebesar 180 miliar riyal atau sekitar Rp728 triliun.
Namun, rencana pembangunan gedung ini menuai kritik dari sejumlah pihak.
"Tampaknya [MbS] sedang membangun Ka'bahnya sendiri. Apakah dia akan menjadikan ini kiblat baru untuk para jemaahnya," ujar akademisi Asad Abu Khalil di Twitter.
Beberapa juga mengaitkan pembangunan ini sebagai tanda-tanda jelang kiamat.