Kenapa Putin Mulai Pakai Istilah 'Perang' untuk Konflik di Ukraina?

CNN Indonesia
Kamis, 23 Feb 2023 08:08 WIB
Menjelang satu tahun invasi Rusia, Presiden Vladimir Putin mulai menyebut agresi di Ukraina sebagai 'perang'.
Menjelang satu tahun invasi Rusia, Presiden Vladimir Putin mulai menyebut agresi di Ukraina sebagai 'perang'. (REUTERS/SPUTNIK)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menjelang satu tahun invasi Rusia, Presiden Vladimir Putin mulai menyebut agresi di Ukraina sebagai 'perang'.

Dalam pidatonya pada Selasa (21/2), Putin berulang kali menggunakan istilah tersebut kala menuding Amerika Serikat sebagai alasan dibalik aksinya di Ukraina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kata-kata itu sempat sangat dihindari Putin dan para pejabat Rusia selama invasi yang menjelang satu tahun ini. Hingga beberapa waktu lalu, mereka memilih menggunakan istilah 'operasi militer khusus' atas invasinya di Kyiv.

Kenapa Putin mulai menggunakan istilah perang?

Pengamat hubungan internasional dari Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS), Waffaa Kharisma, mengatakan keputusan Putin mengubah terminologi itu yakni untuk memberikan sinyal bahwa situasi di Ukraina sudah menjadi "perang besar dan terbuka".

Menurut Waffaa, Putin mengganti diksi itu lantaran ingin menyalahkan negara-negara Barat yang dinilai memancing eskalasi operasi militer mereka menjadi perang.

[Gambas:Video CNN]

"Dengan menyebut perang, sekarang retorik beliau bergeser dari dulunya berusaha menjustifikasi invasi dengan istilah teknis, menuju sekarang usaha menyalahkan pihak Barat yang ia nilai telah memancing eskalasi operasi militer menjadi perang. Tujuannya untuk panggil dukungan domestik rusia juga," kata Waffaa kepada CNNIndonesia.com.

Dalam pidatonya yang terbaru, Putin memang sempat menuding bahwa AS dan sekutunya bertanggung jawab atas eskalasi konflik di Ukraina.

Dia juga menuding Barat sebagai pihak yang memulai perang dengan menjadikan Ukraina sebagai proksi untuk menekan Rusia setelah mereka menolak usulan keamanan bersama yang diajukan pada Desember 2021.

Lebih dari itu, Waffaa juga menilai pengumuman Putin yang menangguhkan traktat kontrol senjata START dalam pidatonya pada Selasa merupakan gertakan dia kepada negara Barat, terutama Amerika Serikat.

Waffaa memandang Putin mau menunjukkan pada AS bahwa Rusia siap berkompetisi senjata, termasuk soal senjata nuklir.

"Lebih krusial lagi, pengumuman suspensi traktat kontrol senjata START, di mana ini sinyal gertak Presiden Rusia bahwa Rusia siap kompetisi senjata strategis lagi dengan AS, termasuk khawatirnya nuklir," ujar Waffaa.

Berlanjut ke halaman berikutnya >>>

 



Kenapa Putin Mulai Pakai Istilah 'Perang' untuk Konflik di Ukraina?

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER