Kenapa Putin Mulai Pakai Istilah 'Perang' untuk Konflik di Ukraina?

CNN Indonesia
Kamis, 23 Feb 2023 08:08 WIB
Menjelang satu tahun invasi Rusia, Presiden Vladimir Putin mulai menyebut agresi di Ukraina sebagai 'perang'.
(Pavel BEDNYAKOV / SPUTNIK / AFP)

Eskalasi invasi meningkat

Peneliti studi Rusia dan Eropa Timur di Hubungan Internasional (HI) Universitas Airlangga (Unair), Radityo Dharmaputra, juga menilai bahwa perubahan diksi Putin merupakan tanda bahwa ia mau meningkatkan intensitas invasi.

Namun, menurut Radityo, invasi itu tak bakal meluas ke luar Ukraina.

"Memang Putin tidak punya pilihan lain selain meningkatkan intensitas invasi, tapi bukan ke luar Ukraina," kata Radityo kepada CNNIndonesia.com.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Radityo berujar saat ini Putin ingin mengganti strategi usai gagal menguasai wilayah Ukraina menjelang satu tahun invasi ini.

Dia juga menilai Putin "terpaksa mengubah strategi" itu karena keputusannya yang melakukan mobilisasi parsial pada akhir tahun lalu menimbulkan penolakan di antara warganya. Warga Rusia, menurut Radityo, sampai ramai-ramai meninggalkan Rusia akibat mobilisasi tersebut.

"Ia melakukan mobilisasi parsial akhir tahun lalu, yang menimbulkan gejolak penolakan dan eksodus masyarakat Rusia ke luar negeri (termasuk ke Bali). Saat ini, ia tidak punya pilihan lain karena Rusia makin terdesak, makanya harus meningkatkan intensitas dan menggunakan istilah perang," ujarnya.

Sejak awal invasi pada 24 Februari 2022, Putin dan para petinggi Rusia selalu menyebut aksinya di Ukraina sebagai operasi militer khusus. Hal itu lantaran Kremlin melarang penggunaan kata "perang" untuk menggambarkan konflik di Ukraina.

Larangan itu muncul sejak Maret 2022, kala Putin meneken undang-undang sensor yang membuat penyebar informasi "palsu" mengenai invasi bisa dibui.

Informasi palsu itu juga mencakup jika seseorang menyebut invasi Rusia sebagai perang.

Namun, pada Desember 2022, untuk pertama kalinya Putin menyebut invasi itu sebagai perang. Sebutan itu diucapkan usai bertemu dengan Dewan Negara Rusia.

"Tujuan kami bukan untuk memutar roda ke arah konflik militer, tapi sebaliknya, untuk menghentikan perang ini," ujar Putin, seperti dikutip CNN.

Kendati demikian, pernyataan itu diduga salah ucap, berdasarkan hasil asesmen para pejabat AS. Ucapan Putin tersebut diduga dilontarkan tanpa maksud tertentu.

(blq/rds)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER