WAWANCARA EKSKLUSIF

Dubes Ukraina soal Warga Rusia Protes Invasi: Mereka Cuma Takut Mati

CNN Indonesia
Jumat, 24 Feb 2023 12:07 WIB
Dubes Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin skeptis dengan protes warga Rusia terhadap invasi Kremlin di Ukraina genap satu tahun pada 24 Februari.
Dubes Ukraina Vasyl Hamianin bicara soal protes warga Rusia terhadap invasi. (CNN Indonesia/Tunggul)
Jakarta, CNN Indonesia --

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin skeptis dengan protes warga Rusia terhadap invasi Kremlin di Ukraina, genap satu tahun pada 24 Februari hari ini.

Hamianin menyebut protes itu hanyalah bentuk ketakutan mereka atas dampak invasi.

Dalam wawancara eksklusif dengan CNNIndonesia.com, Hamianin mengaku meragukan alasan di balik demonstrasi itu adalah karena bersimpati terhadap warga Ukraina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, warga Rusia menolak perang hanya demi kesejahteraan mereka semata.

"Mereka menolak perang bukan karena mereka merasa bersalah terhadap warga Ukraina yang tewas, atau karena mereka bersimpati terhadap warga Ukraina, tidak. Mereka melakukannya karena mereka tidak mau mati karena dimobilisasi," kata Hamianin.

[Gambas:Video CNN]

Hamianin menilai warga Rusia tidak mau ada pertempuran karena ingin hidup "normal" sambil bersenang-senang.

Oleh sebab itu, menurutnya, protes yang digelar segelintir orang di Rusia itu cuma bentuk egoisme mereka saja.

"Mereka mau hidup secara normal, bisa jalan-jalan ke Eropa, bisa membeli barang-barang penting yang mereka tidak punya, mereka ingin punya gaji yang besar untuk pergi ke Mesir, Turki, Italia demi liburan," ujarnya.

"Jadi alasan mereka memprotes perang tak ada hubungannya dengan Ukraina. Itu hanya untuk kemakmuran dan kesejahteraannya sendiri, sangat egois."

Sejumlah warga Rusia memprotes invasi yang dilakukan Kremlin terhadap Ukraina sejak Februari 2022 tahun lalu.

Setidaknya ribuan orang telah ditangkap oleh aparat berwenang di puluhan kota Rusia karena mengecam aksi militer tersebut.

Protes itu umumnya dilakukan kecil-kecilan di beberapa lokasi demi menghindari polisi. Protes juga dilakukan tak cuma di jalanan, tetapi juga di media sosial bahkan oleh sejumlah tokoh terkemuka Moskow.

Moskow sendiri sejak awal memang tak mengizinkan warganya memprotes invasi. Sebab invasi itu diklaim untuk "demiliterisasi" dan "denazifikasi" Ukraina.

Demi membuat patuh warganya, Putin pun meneken undang-undang sensor yang membuat penyebar informasi "palsu" mengenai invasi bisa dibui.

Informasi palsu itu mencakup apabila seseorang menyebut invasi Rusia sebagai perang.

Sejauh ini, invasi Rusia di Ukraina sendiri makin panas, terutama setelah Kyiv menerima pasokan senjata dari Barat.

Rusia pun menegaskan bakal mengerahkan lebih banyak pasukan saat satu tahun invasi mereka.

(blq/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER