China menuturkan Rusia dan Ukraina harus benar-benar mematuhi hukum humaniter internasional, menghindari menyerang warga sipil dan fasilitas sipil.
Beijing juga mendukung pertukaran tawanan perang antara Rusia dan Ukraina, dan meminta semua pihak untuk menciptakan kondisi yang lebih menguntungkan untuk tujuan ini.
China menentang serangan bersenjata terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) dan fasilitas nuklir lainnya. Beijing meminta seluruh pihak mematuhi hukum internasional termasuk Konvensi Keselamatan Nuklir (NCS) dan menyerukan Rusia-Ukraina menghindari kecelakaan nuklir akibat ulah manusia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga :![]() WAWANCARA EKSKLUSIF VIDEO: Dubes Hamianin Beberkan Kondisi Setahun Invasi Rusia di Ukraina |
China melarang Rusia dan Ukraina menggunakan senjata nuklir dalam konflik.
"Ancaman atau penggunaan senjata nuklir harus ditolak. Proliferasi nuklir harus dicegah dan krisis nuklir harus dihindari," bunyi kutipan komunike China.
China menyerukan implementasi Black Sea Grain Initiative yang diteken Rusia, Turki, dan Ukraina demi menghindari krisis pangan global.
China menilai sanksi sepihak dan tekanan maksimum tidak dapat menyelesaikan konflik Rusia vs Ukraina.
"Sanksi hanya menciptakan masalah baru. China menentang sanksi sepihak yang tidak sah oleh Dewan Keamanan PBB. Negara-negara terkait harus berhenti menyalahgunakan sanksi sepihak," kata Beijing lagi.
China menyerukan seluruh pihak harus sungguh-sungguh menjaga sistem ekonomi dunia dan memitigasi dampak krisis di Ukraina.
Komunitas internasional perlu mengambil langkah-langkah untuk mendukung rekonstruksi pascakonflik Rusia vs Ukraina.
"China siap memberikan bantuan dan memainkan peran konstruktif dalam upaya ini."
(rds/bac/bac)