WAWANCARA EKSKLUSIF

Dubes Rusia Blak-blakan soal Kemungkinan Tarik Pasukan dari Ukraina

Anisa Dewi Anggriaeni | CNN Indonesia
Jumat, 03 Mar 2023 07:10 WIB
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva buka suara soal rumor kemungkinan Kremlin tarik pasukan dari Ukraina.
Dubes Rusia Lyudmila Vorobieva saat wawancara dengan CNNIndonesia.com. (CNNIndonesia/Aulia Bintang Pratama)
Jakarta, CNN Indonesia --

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva buka suara soal rumor kemungkinan Kremlin tarik pasukan dari Ukraina.

Rusia telah menginvasi Ukraina selama setahun sejak 24 Februari 2022 lalu. Banyak pihak menduga perang ini berlangsung lama.

Namun, beberapa yang lain menilai perang bisa berakhir jika Rusia menarik pasukan dari Ukraina atau Ukraina berhasil memukul mundur pasukan Rusia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut wawancara khusus CNNIndonesia.com dengan Vorobieva di kediaman Dubes Rusia, Selasa (28/2).

T: Operasi militer Rusia sudah berlangsung selama setahun. Bisakah Anda memberi tahu kami apa pencapaian Rusia sejauh ini?

Sejauh ini operasi militer Rusia yang dicapai di Ukraina didata presiden dan menteri pertahanan dan mereka sangat jelas.

Pertama-tama, untuk melindungi masyarakat Luhansk dan Donetsk dari serangan pemerintah Kyiv sejak 2014.

Selama delapan tahun wilayah yang didominasi warga Rusia berada di bawah pengeboman dan diserang pihak Ukraina.

[Gambas:Video CNN]

Sebanyak 400 ribu orang meninggal termasuk perempuan, anak-anak, orang tua. Negara barat telah menutup mata soal ini, terlebih lagi pihak Ukraina terus melanjutkan operasi untuk memegang kembali wilayah ini.

Kami telah membebaskan wilayah Luhansk, kami akan membuat kemajuan di Donetsk.

Seperti yang Anda ketahui, dua wilayah lain di Ukraina telah menyatakan referendum dan orang-orang di wilayah ini telah memutuskan untuk bergabung dengan Rusia. Tentu saja mereka perlu dilindungi, orang-orang yang tinggal di sana.

Target lain yang diidentifikasi presiden adalah demiliterisasi Ukraina dan nazifikasi Ukraina. Saya cukup yakin bahwa target ini juga akan tercapai

T: Apa yang mungkin bisa membuat Rusia bersedia menarik pasukannya dari Ukraina? Menurut Anda, kapan operasi militer akan berakhir?

Kami tak akan menarik pasukan dari wilayah yang sekarang menjadi milik federasi Rusia.

Jadi, semua rencana perdamaian yang dibuat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, sama sekali tak benar, tak sesuai kenyataan, itu hanya tindakan pencitraan. Kami tidak melihat adanya niat dari mereka untuk melakukan dialog damai.

Zelensky tak independen, dia bukan orang yang mengambil keputusan. Artinya, Barat tak mengizinkan pihak Ukraina terlibat dalam dialog damai dengan Rusia, apapun yang mereka katakan. Mereka hanya membual bukan bicara kebenaran.

T: Terkait dialog damai, baru-baru ini pemerintah Xi Jinping telah mempromosikan proposal perdamaian sebagai penyelesaian konflik Ukraina-Rusia. Pemerintah Ukraina sedang mempertimbangkan proposal dengan catatan jika Rusia menarik pasukan dari Ukraina. Bagaimana dengan Rusia?

Kami berterima kasih kepada teman dan mitra China atas upaya mereka untuk menyelesaikan konflik ini. Anda bisa lihat, pihak Ukraina, memaksakan kondisi yang benar-benar absurd dan tidak logis.

Mereka tak punya kemauan atau niat untuk terlibat dalam dialog damai. Itu hanya pencitraan dan propaganda dari sisi lain.

T: Apakah menurut Anda China adalah mediator yang tepat untuk menyelesaikan konflik ini atau Anda membutuhkan pihak lain untuk membicarakan dialog perdamaian?

Bukan soal mediator, masalahnya adalah pihak Ukraina, sekali lagi, jika pihak yang berkonflik tak mau berdialog, tidak ada mediator yang akan memaksa mereka melakukannya.

Sekali lagi, pemerintah Ukraina, Presiden Ukraina tak independen. Dia hanya boneka di bawah kendali Barat. Barat tak mau dan tak mengizinkan Ukraina berdialog dengan Rusia.

Saya ingatkan lagi, pihak Ukraina yang menarik diri dari pembicaraan yang kami lakukan dengan Ukraina di Turki tahun lalu.

Bukan kami tidak suka atau pihak tertentu menjadi penengah. Hanya saja tidak ada niat pihak Ukraina dari Barat melakukan dialog damai.

T: Menurut media asing, intelijen barat mengatakan tentara Rusia membelot dan menyerah. Di sisi lain, pasukan Ukraina terus-menerus merebut kembali wilayahnya yang dikuasai Rusia. Bagaimana pendapat Anda?

Tentu saja itu tidak benar. Anda tahu, ada begitu banyak yang berjuang bersama di operasi militer ini di medan perang. Ada begitu banyak kebohongan dan kepalsuan yang diproduksi media barat.

Jadi sekali lagi, semua berita bahwa tentara Rusia membelot atau apa yang mereka lakukan tentu saja tidak benar.

Lanjut baca di halaman berikutnya...

Wawancara Eksklusif dengan Dubes Rusia Lyudmila Vorobieva

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER