OPM Bantah Minta Barter Senjata dan Uang Buat Lepas Pilot Susi Air

CNN Indonesia
Selasa, 07 Mar 2023 13:13 WIB
Pilot Susi Air Philip Mehrtens sudah sebulan diculik OPM. (Arsip Istimewa)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) membantah meminta senjata dan uang untuk membebaskan pilot Susi Air, Philip Mehrtens, yang disandera sejak 7 Februari.

Beberapa waktu lalu, media Indonesia ramai memberitakan kelompok pimpinan Egianus Kogoya meminta senjata dan uang.

"Tidak. Kami tak pernah meminta uang dan senjata untuk menukar pembebasan pilot Philip Mark Mehrtens," kata juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, seperti dikutip Asia Pacific Report, pekan lalu.

Ia kemudian berujar, "Itu cuma propaganda dari pasukan Indonesia. Ini adalah masalah politik. Pilot Selandia Baru menjadi jaminan negosiasi politik."

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan polisi tak akan memenuhi keinginan untuk bertukar senjata dan uang demi membebaskan Mehrtens.

"Itu permintaan mereka di awal.Tapi, tentu saja kita tak merespons. Kami tak akan memberi senjata yang bisa digunakan untuk menembak pihak berwenang dan masyarakat sipil," ungkap dia.

Mehrtens menjadi sorotan usai disandera OPM. Sejauh ini, Indonesia sudah mengetahui titik koordinat pilot Susi Air itu.

Dewan Gereja Papua menyatakan penyanderaan Mehrtens mengguncang psikologis istri dan keluarga dia.

Mereka lantas meminta pilot untuk segera dibebaskan. Dengan melakukan aksi itu, OPM mungkin bakal mendapat simpati dari komunitas internasional dan warga Indonesia.

"Mesti ada mediator netral atau negosiator yang dipercaya kedua belah pihak, TPNPB, masyarakat, dan pemerintah untuk membebaskan pilot itu," kata anggota Dewan Gereja Papua, Reverend Socratez Sofyan, seperti dikutip Evening Report.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Selandia Baru (Ministry of Foreign Affair and Trade/MFAT) sejauh ini belum menerima perkembangan terbaru soal operasi pembebasan Mehrtens.

Namun, mereka menegaskan kondisi pilot itu menjadi prioritas pemerintah.

"Kesejahteraan warga Selandia Baru [Philip Mehrten] yang menjadi inti dari situasi ini adalah prioritas utama kami," demikian pernyataan yang dikirim Kemlu Selandia Baru kepada CNNIndonesia.com, Senin (7/3).

(isa/bac)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK