4 Negara Ramai-ramai Kritik Rencana Baru soal Kapal Selam Nuklir AUKUS
Sejumlah negara ramai-ramai mengkritik kesepakatan pertahanan trilateral antara Australia, Inggris, dan Amerika Serikat (AUKUS) usai Canberra berencana membeli lima kapal selam nuklir dari Washington.
Awal pekan ini, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengumumkan langsung pembelian tersebut. Ia juga mengatakan ketiga negara sepakat membuat kapal selam bertenaga nuklir model baru dengan teknologi dari dua negara itu.
Dengan kesepakatan tersebut, Australia bakal mendapat akses langsung ke rahasia nuklir Angkatan Laut AS.
Namun, pengumuman baru itu memicu berbagai respons hingga kritik dari berbagai negara, termasuk Indonesia.
1. China
China mengecam pengumuman terbaru dari Albanese.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, mengatakan Australia, Inggris, dan Amerika Serikat, menapaki jalan yang salah dan berbahaya.
"Pernyataan bersama dan terbaru dari AS, Inggris, dan Australia, menunjukkan bahwa ketiga negara, demi kepentingan geopolitik mereka sendiri, sepenuhnya mengabaikan keprihatinan komunitas internasional dan berjalan semakin jauh di jalur yang salah dan berbahaya," ujar Wang pada Selasa (14/3), seperti dikutip Reuters.
Ia juga menuduh AUKUS sengaja memicu eskalasi geopolitik di Indo-pasifik dan ingin menghasut perlombaan senjata di kawasan tersebut.
2. Rusia
Juru bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, mengatakan rencana pembelian dan pengembangan kapal selam bertenaga nuklir itu menimbulkan pertanyaan soal proliferasi nuklir.
"Ada banyak pertanyaan di sini terkait dengan masalah non-proliferasi. Kami membutuhkan transparansi khusus, dan kami perlu menjawab pertanyaan yang muncul," ujar Peskov pada Selasa (14/3), seperti dikutip Reuters.
Namun, Peskov tak menguraikan lebih lanjut keprihatinan Rusia soal kapal selam bertenaga nuklir itu.
Lanjut baca di halaman berikutnya...