Gurun pasir di Arab Saudi bak berubah jadi padang lavender usai bunga bermekaran di Rafha, bagian utara negara itu dan dekat perbatasan Irak.
Hamparan ungu itu memiliki magnet sendiri yang mampu membuat warga ramai-ramai mengunjungi wilayah tersebut.
Namun, sejumlah warganet mengaitkan fenomena ini dengan tanda-tanda kiamat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salju menyelimuti pegunungan Al-Jabal dan Alkan di provinsi Tabuk, barat laut Arab pada akhir Desember 2022, jelang tahun baru 2023.
Menurut Otoritas Umum Meteorologi Arab Saudi (General Authority of Meteorology/ GMA) melaporkan hujan salju akan meningkat dalam beberapa hari mendatang, demikian dikutip Arab News.
Biasanya, salju mulai menutupi wilayah Alkan dan Jabal Al-Lawz yang diselimuti salju pada waktu-waktu tersebut setiap tahun.
Menanggapi fenomena itu, ada warganet yang mengaitkannya dengan tanda-tanda kiamat.
"Salju di Saudi. Kiamat akan datang," tulis salah satu netizen sembari mengunggah video berisi orang-orang mengambil momen turun salju.
Sejak dipimpin MbS, Saudi bergerak menuju moderat. Pemerintah mulai membolehkan festival seperti Halloween, Hari Valentine, bahkan merayakan Natal secara terbuka.
Perayaan Halloween di Saudi diberi nama "Scary Weekend" yang berlangsung pada Oktober 2022 lalu, di Boulevard Riyadh. Orang-orang mendatangi lokasi itu mengenakan kostum bertema hantu, beberapa mengenakan kostum mewah.
Arab News melaporkan, festival Halloween ini merupakan rangkaian dari acara Riyadh Season yang berlangsung di ibu kota Saudi.
Namun, beberapa warganet menganggap fenomena itu sebagai tanda-tanda kiamat.
"Halloween berlangsung di Saudi, ini tanda-tanda kiamat," tulis dia.
(isa/bac)