Sekte yang tak kalah kontroversial adalah Movement for the Restoration of the Ten Commandments of God dari Uganda.
Sekte itu didirikan seorang pebisnis Credonia Mwerinde, penentang Katolik Roma Joseph Kibwetere, dan pendeta Kataribaabo pada 1990-an.
Mereka meyakini kiamat tiba pada 31 Desember 1999. Ketiganya lalu meminta anggota menjual segala macam harta benda dan menanti akhir zaman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat hari akhir tak kunjung muncul, mereka mengubah tanggal baru menjadi 17 Maret 2000.
Lihat Juga : |
Pada 2000, sekte tersebut menuai perhatian usai lebih dari 530 anggota tewas. Mereka dibakar hidup-hidup di dalam gereja yang terkunci di daerah Kanungu.
Pemimpin sekte sebelumnya merancang pesta besar di gereja terpencil di Uganda. Saat tamu sudah berkumpul, gereja dibakar, demikian dikutip NBC News.
Dalam penyelidikan lebih lanjut, petugas menemukan ratusan mayat lain
di bawah rumah para pemimpin kelompok ini.
Dengan demikian, total anggota sekte yang tewas mencapai 924 jiwa.
Lihat Juga : |
Dami Mission sempat menjadi sorotan di Korea selatan pada medio 1990.
Pendeta Dami Mission, Lee Jang Rim, meramalkan hari kiamat akan terjadi pada 28 Oktober 1992. Para anggota rela meninggalkan pekerjaan, berhenti sekolah, hingga menggugurkan kandungan demi mendapat restu Lee dan masuk surga.
Para anggota percaya ada Hari Pengangkatan saat mereka meninggalkan hal-hal duniawinya.
Sebanyak 54 anggota di Kota Wonju membakar perabotan dan menunggu Pengangkatan, sementara 20 pengikut di Pusan mewariskan US$22 ribu ke sesama anggota sekte yang tinggal di Bumi, demikian dikutip Los Angeles times.
Lee kemudian ditangkap karena kasus penipuan terhadap anggotanya hingga ratusan ribu dolar.
(isa/bac)