KILAS INTERNASIONAL

MbS Disebut Mau Ubah Saudi hingga AS Tolak Gencatan Senjata Rusia

CNN Indonesia
Selasa, 21 Mar 2023 07:20 WIB
Pengamat menyebut Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran MbS bakal mengubaj Saudi melalui kebijakannya yang lebih sekuler, berikut Kilas Internasional pagi ini.
Pasukan relawan Ukraina berjuang melawan pasukan Rusia. (REUTERS/CLODAGH KILCOYNE)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pengamat menyebut Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MbS) bakal mengubaj Saudi melalui kebijakannya yang lebih sekuler.

Berita lainnya adalah tentang Amerika Serikat yang menolak inisiatif gencatan senjata di Ukraina yang datang dari Rusia dan China.

Berikut sejumlah berita 24 jam terakhir yang terangkum dalam Kilas Internasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

'Ka'bah Baru' hingga Aturan Ramadan, Pengamat Sebut MbS Mau Ubah Saudi

Arab Saudi belakangan menyita perhatian karena mengeluarkan aturan baru jelang Ramadan, merilis proyek gedung raksasa The Mukaab yang dijuluki 'Ka'bah Baru' dan menambah hari libur nasional baru.

Menyoroti kebijakan itu, pengamat menilai pemerintahan Mohammed bin Salman (MbS) ingin mengubah Saudi.

Pengamat politik di Universitas Cambridge Bruno Schmidt-Feuerheerd mengatakan di ruang publik Saudi, "agama semakin digantikan oleh budaya."

Ia lalu menyinggung rencana bangunan The Mukaab itu tak unik dan meniru Ka'bah.

The Mukaab akan dibangun setinggi 400 meter, dengan setiap sisinya 400 meter.

Maria Lvova-Belova, 'Mother Russia' Dituduh Penjahat Perang oleh ICC

International Criminal Court (ICC) atau Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Presiden Rusia Vladimir Putin dan Maria Alekseyevna Lvova-Belova.

ICC mengeluarkan perintah penangkapan karena keduanya diduga melakukan kejahatan perang terkait dengan perang Rusia-Ukraina. ICC menuduh Lvova-Belova dan Presiden Putin mendeportasi anak-anak secara tidak sah, dari Ukraina ke Rusia.

[Gambas:Video CNN]

AS Tolak Mentah-mentah Upaya Gencatan Senjata dari China-Rusia

Amerika Serikat skeptis dengan inisiatif China yang berusaha menjadi penengah dalam konflik antara Rusia dan Ukraina.

Juru bicara Gedung Putih, John Kirby, mengatakan seruan apa pun yang disampaikan oleh Presiden China Xi Jinping dengan Presiden Vladimir Putin untuk gencatan senjata, tidak akan diterima.

Menurut Kirby gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina hanya akan menguatkan penaklukan Rusia di Ukraina hingga saat ini.

"Semua yang akan dilakukan hanya memberi Putin lebih banyak waktu untuk menyesuaikan diri, melatih kembali, mengatur ulang, dan mencoba serangan baru pada waktu yang dipilihnya," ungkap Kirby, seperti dikutip dari Reuters.

(tim/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER