Presiden Taiwan Bakal Kunjungi AS Pekan Depan, China Tak Terima

CNN Indonesia
Selasa, 21 Mar 2023 23:30 WIB
Tsai Ing-wen akan berkunjung dan singgah di AS. Foto: Presiden Taiwan Tsai Ing-wen (REUTERS/Tyrone Siu)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen akan singgah di Amerika Serikat, sebagai bagian dari perjalanannya ke Amerika Tengah. Rencana keberangkatan Tsai ini telah dikecam oleh Kementerian Luar Negeri China.

Diberitakan Reuters, Tsai akan berangkat dari Taipei pada 29 Maret dan kembali pada tanggal 7 April. 

Juru bicara kantor kepresidenan Taiwan, Lin Yu-chan, mengatakan Tsai akan transit di New York dan Los Angeles, kemudian melanjutkan kunjungan resminya ke Guatemala dan Belize.

Guatemala dan Belize adalah dua dari hanya 14 negara yang mempertahankan hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan.

Belum diketahui apakah dalam perjalanan ini Tsai akan bertemu dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy. Wakil Menteri Luar Negeri Taiwan, Alexander Yui, menegaskan rincian perjalanan Tsai ke AS akan diumumkan di kemudian hari setelah perencanaan selesai.

Menanggapi rencana kunjungan tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, mengatakan pihaknya sangat menentang setiap kontak antara Amerika Serikat dan Taiwan.

"Kami sekali lagi memperingatkan bahwa tidak ada jalan keluar untuk kemerdekaan Taiwan. Setiap ilusi tentang upaya untuk berkolusi dengan kekuatan eksternal untuk mencari kemerdekaan dan provokasi, pasti akan gagal," kata Wang.

Di sisi lain, seorang pejabat senior Amerika Serikat mengatakan perjalanan transit Tsai adalah hal biasa. China tidak boleh menggunakannya sebagai dalih untuk bertindak agresif terhadap Taiwan.

Menurut data pemerintah AS, Tsai telah melakukan perjalanan transit melalui AS sebanyak enam kali sejak menjabat pada tahun 2016. Perjalanan ini terakhir kali dilakukan pada tahun 2019.

"Kami tidak melihat alasan bagi Beijing untuk mengubah perjalanan ini menjadi apa pun, kecuali apa adanya. Itu tidak boleh digunakan sebagai dalih untuk meningkatkan aktivitas agresif apa pun di sekitar perairan Taiwan," kata pejabat tersebut.

(dna/dna)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK