Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev baru-baru ini ramai disorot usai melontarkan ancaman kepada Pengadilan Kriminal Internasional (International Criminal Court/ICC).
Ia mengancam bahwa Rusia akan mengirim rudal hipersonik untuk menghancurkan markas ICC di Den Haag, Belanda.
Ancaman tersebut muncul usai ICC mengeluarkan perintah menangkan Presiden Rusia Vladimir Putin karena dianggap melakukan kejahatan perang di Ukraina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Para hakim ICC bersemangat dengan sia-sia. Lihatlah, kata mereka 'kami berani dan kami mengangkat tangan melawan negara nuklir terbesar tanpa membahayakan kami sendiri'. Aduh, tuan-tuan. Semua orang berjalan di bawah [kehendak] Tuhan dan rudal," ujar Medvedev dalam channel Telegram, seperti dikutip dari The Newsweek.
Dmitri Anatolyevich Medvedev merupakan mantan Presiden Rusia yang menjabat pada periode 2008 hingga 2012. Ia terpilih menjadi presiden setelah unggul dari kandidat lain kala itu, yakni Gennady Zyuganov dan Vladimir Zhirinovsky.
Pria kelahiran 1965 itu telah menjalani karier politik dalam waktu yang lama. Ia mulai berkiprah di pemerintahan Rusia setelah menyelesaikan studi di Leningrad State University.
Ia menekuni studi bidang hukum sejak 1987 hingga mendapat gelar PhD dalam bidang hukum dan gelar associate professor dari universitas tersebut.
Medvedev juga sempat mengajar di St Petersburg State University selama satu dekade hingga 1999 silam. Pada waktu yang sama, ia menjadi penasihat dan konsultan ahli di pemerintah daerah Leningrad dan St Petersburg.
Karier politik Medvedev terus melambung hingga ditunjuk sebagai Kepala Staf Kantor Presiden Rusia pada 2003 lalu. Dua tahun kemudian, ia ditunjuk sebagai Wakil Perdana Menteri Rusia yang pertama.
Karier politiknya terus moncer. Medvedev kemudian terpilih sebagai Presiden Rusia selama satu periode pada tahun 2008 lalu. Modernisasi Rusia dalam berbagai sektor jadi salah satu agenda utama Medvedev saat menjabat sebagai presiden.
![]() |
Kursi presiden yang ditempati Medvedev kembali diisi oleh Putin untuk periode 2012 sampai sekarang. Putin sebelumnya juga menjabat presiden untuk periode 2000 hingga 2008.
Meski demikian, Medvedev masih memiliki peran strategis dalam pemerintahan Putin dengan mengisi berbagai posisi penting.
Ia ditunjuk sebagai Perdana Menteri Rusia untuk periode 2012 sampai dengan 2020. Putin kemudian melakukan perubahan konstitusional sehingga kursi perdana menteri yang semula diisi Medvedev digantikan oleh Mikhail Mishustin.
Namun pada hari yang sama, Putin juga menunjuk Medvedev sebagai Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia dan resmi bertugas sejak Januari 2020 sampai sekarang.
Medvedev juga tercatat sebagai pemimpin United Russia, partai konservatif yang menaungi Vladimir Putin sekaligus menjadi partai penguasa di Rusia.