Kisah Pasukan Pemanah Nabi Muhammad di Perang Uhud
Pasukan pemanah Nabi Muhammad pernah punya kisah suram saat umat Muslim melawan kaum Quraisy pada Maret atau setelah Ramadan, 625 masehi.
Pasukan Muslim harus menelan kekalahan karena beberapa personel pasukan panah ini tak patuhi aturan pimpinan.
Pertempuran tersebut terjadi di Bukit Uhud, utara Madinah sehingga disebut Perang Uhud. Kala itu, Nabi hanya memiliki 700 personel, sementara lawannya tercatat punya 3.000 orang.
Perang itu bermula usai kaum Quraisy tak terima kalah dari pasukan Muslim di Perang Badar. Mereka terus mengerahkan pasukan ke Madinah dengan tujuan bisa menaklukan pasukan Nabi.
Pasukan Quraisy berangkat dari Mekkah menuju Madinah dengan persiapan perang yang sangat matang. lebih dulu menyerang. Nabi lantas memutar otak agar bisa memenangkan pertempuran dan menguasai wilayah sehingga bisa menyebarkan Islam lebih luas.
"Nabi terus mengerahkan pasukan, menempatkan mereka di posisi strategis. Dia menempatkan 50 pemanah di lereng Gunung Uhud," kata Direktur Islamic Center of America Jawad Chirri dalam buku berjudul The Brother of the Prophet Muhammad, seperti dikutip Al-Islam.
Nabi, lanjut dia, menginstruksikan pasukan pemanah itu untuk melindungi Kaum Muslim dari belakang bukit. Ia juga meminta agar mereka tak meninggalkan posisinya apa pun yang terjadi.
Di tengah peperangan itu, pemimpin perang Pasukan Quraisy Abu Saad ibn Abu Talhah menantang kaum Muslim. Sebagai pemimpin perang, ia bertugas membawa panji atau bendera.
Abu Saad mempertanyakan apa benar jika umat Muslim tewas dalam perang akan masuk surga. Ia lalu meminta duel satu lawan satu dengan dirinya.
Pemimpin pasukan Islam, Ali bin Abu Thalib, maju dan berhasil memenggal kepalanya.
Lanjut baca di halaman berikutnya...