Zelensky Kritik Perlakuan Rusia terhadap Muslim di Crimea

CNN Indonesia
Sabtu, 08 Apr 2023 03:30 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Jumat mengkritik perlakuan Rusia terhadap komunitas minoritas Muslim Tatar di Crimea, wilayah yang dikuasai Kremlin. (REUTERS/JONATHAN ERNST).
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Jumat mengkritik perlakuan Rusia terhadap komunitas minoritas Muslim Tatar di Crimea, wilayah yang dikuasai Kremlin.

Mengutip AFP, Sabtu (8/4), ia bahkan bersumpah untuk merebut kembali semenanjung itu dari Rusia.

Rusia merebut kendali atas wilayah Laut Hitam dari Ukraina pada 2014, dan mendorong referendum tentang aneksasi yang dikutuk sebagai penipuan oleh Ukraina serta sekutu baratnya.

"Percobaan Rusia untuk menundukkan Ukraina, dimulai tepat dengan pendudukan Crimea, tepat dengan penindasan kebebasan Crimea, Ukraina dan Tatar Crimea, serta Muslim Crimea," katanya kepada pemimpin Muslim Ukraina dan duta besar dari negara-negara Muslim.

Komunitas Tatar, yang menyumbang 12-15 persen dari dua juta penduduk Krim, pada umumnya memboikot pemungutan suara pada 2014.

Moskow kemudian melarang Mejlis, majelis tradisional minoritas Muslim Tatar di Crimea, menyatakan itu sebagai organisasi ekstremis dan telah menahan anggota komunitas dengan alasan keamanan.

"Tidak ada alternatif bagi Ukraina, atau bagi dunia, selain de-okupasi Crimea. Kami akan kembali ke Crimea," kata Zelensky, sebelum memberikan penghargaan kepada beberapa prajurit Muslim Ukraina.

Dalam pidatonya di sebuah masjid di luar pusat ibu kota, Zelensky mengumumkan bahwa Ukraina memulai tradisi baru dengan mengadakan iftar resmi, makanan yang memutuskan puasa selama bulan suci Ramadan.

"Ukraina berterima kasih kepada kaum Muslim di negara kami, dan kepada semua anggota komunitas Muslim di dunia yang, seperti kami, merindukan perdamaian dan perlindungan dari kejahatan," tambahnya.

Beberapa negara mayoritas Muslim, termasuk Turki dan Arab Saudi, telah menempatkan diri sebagai mediator dalam konflik di Ukraina, memfasilitasi perjanjian antara Kiev dan Moskow tentang ekspor gandum atau pertukaran tahanan.

Rusia memiliki minoritas Muslim yang besar dari wilayah selatan, termasuk Chechnya dan Dagestan, banyak dari mereka yang berjuang untuk Moskow di Ukraina.

(dzu)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK