Rusia Yakin China Tak Mudah Terpengaruh Prancis Soal Perang di Ukraina

CNN Indonesia
Sabtu, 08 Apr 2023 11:18 WIB
Rusia meyakini China tidak akan mengubah posisinya soal perang di Ukraina usai kunjungan Presiden Prancis, Emmanuel Macron ke Beijing.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron saat bertemu Presiden China, Xi Jinping. Pihak Rusia yakin, Xi tak terpengaruh pertemuan tersebut. (AFP/Ludovic Marin)
Jakarta, CNN Indonesia --

Juru Bicara Rusia, Dmitry Peskov yakin China tak akan terpengaruh oleh kunjungan Presiden Prancis, Emmanuel Macron. Menurutnya, China bukan negara yang "mudah dipengaruhi."

"Ini (China) bukan negara yang mengubah posisinya dengan cepat di bawah pengaruh eksternal," kata Peskov seperti dilansir CNN.

Sebelumnya, Macron bertemu dengan Presiden China, Xi Jinping pada Kamis (6/4). Dalam pertemuan tersebut, Macron meminta Xi membujuk Rusia mengakhiri perang di Ukraina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya yakin dapat mengandalkan Anda untuk menyadarkan Rusia dan semua pihak untuk bernegosiasi," kata Macron kepeada Xi setelah pertemuan di Beijing seperti dikutip dari AFP.

Selain itu, Macron juga "menekan Xi Jinping agar tak mengirimkan apapun ke Rusia yang dapat digunakan untuk perang di Ukraina."

Menurut seorang diplomat Prancis, dalam perbincangan itu Xi juga menyatakan keinginan untuk berbicara dengan Presiden Ukraina,Volodymyr Zelensky.

Pertemuan tersebut rupanya diamati oleh Rusia, yang juga sekutu China. Peskov mengatakan, pertemuan tersebut terbilang penting.
"Ini adalah kontak yang penting, kami mengikuti semua perkembangan terhadap permasalahan ini," kata Peskov.

Selama ini, China memang dianggap sebagai salah satu negara yang berpotensi menjadi penengah dalam upaya perdamaian antara Rusia dan Ukraina.

Xi sendiri sudah bertemu dengan Presiden Vladimir Putin bulan lalu. Namun, ia belum pernah berkomunikasi dengan Zelensky setelah invasi pecah pada Februari 2022 lalu.

Zelensky dalam suatu kesempatan sudah mengutarakan niatnya menjamu Xi di Ukraina. "Kami siap melihatnya [Xi Jinping] di sini. Saya ingin bicara dengannya," kata Zelensky kepada Associated Press pada Rabu (29/3).

Zelensky menuturkan sebelum Rusia menginvasi Ukraina, dirinya kerap berkontak dengan pemimpin Negeri Tirai Bambu itu. Namun, sejak invasi berlangsung, keduanya belum menjalin komunikasi lagi.

"Saya berkontak dengannya [Xi Jinping] sebelum invasi terjadi. Tetapi selama tahun ini, lebih dari satu tahun, saya tidak lagi melakukannya," ucap Zelensky.

Mengenai peran China, Peskov mengakui Negeri Tirai Bambu itu berpotensi menjadi mediator. Akan tetapi, ia menegaskan Rusia menolak upaya mediasi tersebut.

"Tak diragukan, China punya cara sangat efektif dan punya potensi untuk mediasi. Namun, situasi di Ukraina kompleks. Sejauh ini, tak ada kemungkinan kesepakatan politik," ucap Peskov.

(lth)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER