Siswi-siswi Sekolah Keracunan Meluas di Iran, Komite Parlemen Selidiki

CNN Indonesia
Minggu, 09 Apr 2023 05:33 WIB
Ilustrasi tabung gas untuk mengatasi keracunan. (Pixabay/blickpixel)
Jakarta, CNN Indonesia --

Puluhan siswi kembali keracunan di sejumlah sekolah di Iran, Sabtu (8/4).

Hal tersebut menambah meluasnya fenomena misterius yang mengejutkan negara tersebut selama beberapa bulan terakhir.

Setidaknya sejak akhir November 2022 silam, umumnya siswi putri di sejumlah sekolah mengalami keracunan diduga dari gas atau bahan kandungan beracun. Pada beberapa kasus, ada siswi yang sampai harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.

Terbaru setidaknya ada 60 siswi yang keracunan di sebuah sekolah perempuan di kota Haftkel, Provinsi Khuzestan. Demikian diberitakan stasiun televisi Iran, IRIB.

Selain itu ada pula laporan siswi-siswi yang keracunan di lima sekolah di Ardabil. Para korban itu menunjukkan gejala 'kecemasan, susah bernapas, dan sakit kepala.

Di wilayah lain yakni di kota Urmia, sejumlah siswi dilarikan ke rumah sakit pada Sabtu lalu karena sakit.

Mengutip dari AFP, berdasarkan perhitungan resmi yang dirilis pada 7 Maret lalu setidaknya ada lebih dari 5.000 pelajar terdampak keracunan dengan gejala sama yang dilaporkan terjadi di 25 dari total 31 provinsi Iran.

Pada Jumat (7/4) lalu, anggota parlemen yang memimpin Komite Pencarian Fakta Nasional, Hamidreza Kazemi mengatakan akan menginvestigasi kasus-kasus itu dan secara spesifik akan menerbitkan laporan final dua pekan mendatang.

"Kami telah menerima laporan-laporan dari berbagai jenis tubuh, dan kami mempelajari isu itu untuk menyampaikan laporan kami di parlemen," katanya.

Sementara itu Imam Besar Iran, Ayatullah Ali Khamenei pada 6 Maret lalu mengecam apabila kasus-kasus keracunan itu adalah hal yang disengaja diperbuat. Dia pun menegaskan mereka yang bertanggung jawab seharusnya divonis dengan hukuman mati.

Kasus keracunan pada siswi ini terjadi sejak dua bulan dimulainya aksi protes nasional solidaritas Mahsa Amini (22).

(afp/kid)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK