Milisi Palestina Eksekusi Pria Jadi Mata-mata Israel Gegara Video Seks
Milisi Palestina, Lions' Den, mengeksekusi mati seorang warga setempat yang mengaku terpaksa menjadi mata-mata untuk Israel karena takut video hubungan seksualnya disebar.
Lions' Den menyatakan mereka telah "memusnahkan" seorang "pengkhianat" di Kota Nablus, Tepi Barat, pada akhir pekan lalu.
Komisi Hak Asasi Manusia Palestina juga mengonfirmasi seorang pria "yang dituding menjadi mata-mata untuk Israel" dibunuh pada Sabtu (8/4) pagi.
Seorang sumber keamanan di Nablus mengatakan kepada AFP bahwa pria itu ditembak mati di Kota Tua, Tepi Barat, pada Sabtu pagi.
Komisi HAM Palestina mengecam eksekusi mati ini. Mereka menegaskan warga tak boleh main hakim sendiri dalam kasus apapun.
Mereka menekankan pembunuhan di luar hukum hanya akan menimbulkan kekacauan. Komisi itu menyatakan pelaku "kejahatan keji" seperti pengkhianatan itu harus dibawa ke meja hijau.
Lions' Den sendiri tak mengungkap identitas pria itu. Namun, mereka berjanji akan memberikan penjelasan kepada publik setelah melakukan sejumlah langkah keamanan.
Mereka hanya menegaskan eksekusi ini merupakan pesan kuat bagi para pengkhianat.
"Kami menyampaikan pesan kami kepada seluruh pengkhianat yang menjual agamanya, kesadarannya, kehormatannya, dan bangsanya," demikian pernyataan Lions' Den.
Walau Lions' Den tak mengungkap identitas pria itu, tapi satu video yang diverifikasi sumber keamanan Nablus mengindikasikan mata-mata itu merupakan korban "blackmail" Israel.
Dalam video itu, pria bernama Zoheir Khalil Ghalit tersebut mengaku terpaksa menjadi mata-mata untuk Israel karena Negeri Zionis itu mengantongi videonya saat sedang berhubungan seks dengan sesama laki-laki.
Ghalit mengakui sejumlah informasi yang ia berikan kepada Israel berujung pada kematian sejumlah warga Palestina bersenjata di Nablus.
"Mereka mengupah saya dengan sebungkus rokok," ucap pria itu, seperti dikutip The Times of Israel.
Israel memang menewaskan sejumlah anggota Lions' Den dalam serangkaian operasi di Tepi Barat dalam beberapa bulan belakangan.
Lions' Den sendiri merupakan kelompok yang melancarkan sejumlah serangan terhadap orang-orang Israel di Tepi Barat, termasuk seorang tentara pada Oktober lalu.
Tepi Barat merupakan salah satu titik panas konflik antara Israel dan Palestina. Sepanjang tahun ini saja, konflik di kawasan itu sudah merenggut 92 nyawa Palestina dan menewaskan 18 orang Israel.
(has/bac)