Masjid Al Aqsa dalam kompleks Al Aqsa dikenal pula sebagai Masjid Al Qibli (Masjid Kiblat). Masjid ini dibangun umat Islam di masa khalifah kedua, Umar bin Khattab, karena berdiri di bagian selatan kompleks Al Aqsa yang pernah jadi kiblat pertama umat Islam sebelum Mekkah.
Sepanjang sejarah, Masjid Al Aqsa (Al Qibli) telah mengalami serangkaian renovasi dan perluasan termasuk di era Dinasti Ummayah, Abbasiyah, dan Kekaisaran Ottoman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Dome of the Rock atau Baitul Maqdis diyakini umat Islam sebagai tempat pijakan Nabi Muhammad sebelum melakukan perjalanan Isra Mikraj ke langit tujuh atau Sidratul Muntaha untuk menerima wahyu soal salat lima waktu.
Kubah batu itu juga dianggap karya arsitektur Islam tertua di dunia. Struktur ini dibangun pada abad ke-7 M atas perintah Abdul Malik bin Marwah, khalifah kelima dari dinasti Umayyah.
Kubah batu ini bisa dilihat dari seluruh penjuru Yerusalem karena warna kubahnya yang mencolok.
Profesor dari Universitas Al Quds dan Anggota Dewan Wakaf Islam, Mustafa Abu Sway, bahkan menilai Dome of the Rock sebagai bangunan estetis di Yerusalem.
"Dome of the Rock terus mendefinisikan Yerusalem secara estetis," kata Sway kepada Middle East Eye.
Namun, Dome of the Rock bukanlah bangunan masjid, tetapi memang dianggap suci oleh umat Muslim, demikian dikutip Haaretz.
Kubah emas membentang 20 meter melintasi noble of the rock (batu suci). Batu ini juga dianggap suci oleh Yahudi bahkan sebelum kedatangan Islam.
Umat Yahudi meyakini batu itu menjadi tempat Ibrahim bersiap mengorbankan Ishak.
(isa/bac)