Dokumen Pentagon Bocor Beber Intelijen AS Awasi China, Beijing Jengkel

CNN Indonesia
Rabu, 12 Apr 2023 18:38 WIB
Beijing jengkel setelah intelijen AS disebut terus mengawasi China seperti dibeberkan dalam dokumen rahasia Pentagon yang bocor.
Ilustrasi. (iStock/Sezeryadigar)
Jakarta, CNN Indonesia --

China jengkel usai mengetahui selama ini Amerika Serikat memantau gerak-gerik mereka termasuk potensi mengirim senjata ke Rusia, hubungan Negeri Tirai Bambu dengan negara lain, dan aktivitas militer.

Protes itu mencuat setelah Beijing mengetahui serangkaian dokumen AS yang bocor berisi soal pemantauan mereka terhadap China.

"[AS] melakukan pemantauan rahasia tanpa pandang bulu. Amerika Serikat harus menjelaskan ini kepada komunitas internasional," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin, Rabu (12/4), seperti dikutip CNN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Serangkaian dokumen Kementerian Pertahanan AS (Pentagon) yang bocor mendeskripsikan soal pejabat intelijen Washington mengawasi China.

CNN telah meninjau 53 dokumen yang bocor yang tampaknya dibuat pertengahan Februari dan awal Maret. Dari jumlah itu, banyak berkas yang dibuat intelijen Staf Gabungan atau J2.

Beberapa dokumen itu menunjukkan beberapa pejabat pertahanan intelijen mengumpulkan informasi soal China.

AS menganggap China sebagai "tantangan jangka panjang paling serius bagi tatanan internasional."

[Gambas:Video CNN]

Dokumen itu juga berisi aktivitas China terkait potensi keterlibatan negara tersebut dalam perang di Ukraina, seperti yang selama ini dikhawatirkan AS.

China selaku mitra strategis Rusia disebut akan memberikan dukungan ke Kremlin dalam upaya perang mereka di Ukraina.

Salah satu dokumen menyebutkan China bisa menggunakan serangan signifikan Ukraina sebagai alasan membantu Rusia.

"Sebagai peluang untuk menjadikan NATO sebagai agresor, dan bisa meningkatkan bantuannya ke Rusia, jika menganggap serangan itu signifikan," demikian isi salah satu dokumen itu.

Isi dokumen juga menyatakan, "China akan merespons lebih kuat dan kemungkinan besar meningkatkan skala dan ruang lingkup material yang siap diberikan ke Rusia jika serangan Ukraina menghantam lokasi dengan nilai strategis tinggi atau tampaknya menargetkan para pemimpin senior Rusia."

Pejabat AS sebelumnya menyatakan enggan memberi sistem rudal jarak jauh ke Ukraina. Mereka khawatir pasukan Ukraina akan menggunakan senjata itu menyerang wilayah Rusia.

Lanjut baca di halaman berikutnya...

Dokumen Pentagon Bocor Beber Intelijen AS Awasi China

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER