Petinggi Hamas ke Libanon, Olok-olok Israel 'Dikeroyok' Luar Dalam

CNN Indonesia
Kamis, 13 Apr 2023 11:45 WIB
Petinggi Hamas sedang berkunjung ke Libanon untuk membahas masalah Masjid Al Aqsa. Di sana, ia mengolok-olok Israel yang saat ini sedang didera kekacauan.
Wakil kepala sayap politik Hamas, Saleh al-Arouri (kiri), berkunjung ke Libanon pekan ini. (AFP/Khaled Desouki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil kepala sayap politik Hamas, Saleh al-Arouri, berkunjung ke Libanon pekan ini. Di sana, ia mengolok-olok Israel yang saat ini sedang didera kekacauan, baik dari dalam maupun di luar negeri.

Arouri awalnya membahas mengenai tembakan roket dari kubu di negara-negara tetangga, seperti Suriah dan Libanon, setelah polisi Israel menyerang jemaah Muslim yang sedang beribadah di Masjid Al Aqsa pekan lalu.

Menurut Arouri, tembakan roket dari negara-negara itu merupakan "bukti bahwa ada orang-orang yang akan melindungi Masjid Al Aqsa."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia juga berkata, "pasukan perlawanan punya kekuatan dan niat untuk menghentikan agresi terhadap masjid itu dan mereka akan berupaya membebaskannya."

Arouri sendiri merupakan bagian dari delegasi dari kelompok Palestina yang terbang ke Libanon untuk bertemu dengan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah.

Dalam pertemuan itu, hadir pula delegasi dari kelompok Palestina lainnya dari Jalur Gaza yang kerap menyerang Israel, yaitu Jihad Islam.

Mereka bertemu untuk membahas peningkatan ketegangan antara warga Israel dan Palestina setelah insiden penyerangan di Masjid Al Aqsa.

Selain masalah Al Aqsa, kisruh politik dalam negeri Israel juga tak luput dari pembicaraan Arouri saat menggelar konferensi pers pada Rabu (12/4).

Dalam kesempatan itu, Arouri menyoroti gelombang demonstrasi besar-besaran di Israel karena pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berencana merombak sistem peradilan.

Reuters melaporkan bahwa saat ini, Israel memang sedang didera konflik politik besar yang membuat popularitas Netanyahu terjun bebas.

[Gambas:Video CNN]

Arouri menyebut Israel saat ini dalam "krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya." Ia pun menganggap Israel dalam kondisi lemah, sementara perlawanan yang dibangun dari Jalur Gaza dan Libanon kian kuat.

"[Krisis itu] memicu perpecahan internal, sementara poros perlawanan mencapai momentum dan perkembangan di kawasan mendukungnya," tutur Arouri, seperti dilansir Haaretz.

Kepala Dewan Implementasi Keputusan Hizbullah, Sefi Eddin, juga menyatakan poros perlawanan terhadap Israel saat ini sangat kuat.

"Poros perlawanan saat ini bersatu untuk satu tujuan, penghancuran Israel dan satu-satunya cara untuk melakukannya adalah dengan perlawanan militer," ucapnya.

(has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER