Satu dari 11 nelayan Indonesia yang terdampar di laut dan diselamatkan Tim SAR Australia pada Senin (17/4) malam masih tergolong anak-anak berinisial RJ.
Belasan nelayan itu terdampar di perairan Australia selama berhari-hari tanpa makanan dan minuman. Sebanyak sembilan nelayan RI lainnya pun masih belum ditemukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seorang dari sebelas nelayan tersebut, menurut identifikasi pihak Australia masih dikategorikan sebagai anak, karena usianya masih di bawah 18 tahun", kata Kepala Bidang Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan NTT, Mery Foenay yang dihubungi CNN Indonesia.com Rabu (19/4) .
Menurut Mery, laporan yang diterima dari Konsulat Republik Indonesia (KRI) di Darwin, Australia, satu dari sebelas nelayan yang diselamatkan adalah anak-anak berusia 17 tahun.
Dia mengatakan laporan yang disampaikan pihak Australian Border Force (ABF) ke KRI bahwa penyelamatan 11 nelayan Indonesia yang berasal dari Kabupaten Rote Ndao, NTT yang terdampar di Pulau Bedwell, Rowley Shoals, Western Australia dilakukan Joint Rescue Co-ordination Centre (JRCC) pada Senin (17/4) malam.
Mery memaparkan terdapat total 20 nelayan indonesia yang melaut dengan dua perahu motor secara bersamaan.
"Masing-masing kapal ada sepuluh ABK tapi baru sebelas orang yang ditemukan setelah enam hari terdampar di Pulau Bedwell, Rowley Shoals, Western Australia," kata Mery.
Mery mengatakan sepuluh dari sebelas nelayan yang diselamatkan menumpang perahu motor Dioskuri 01 dan mereka berangkat pada tanggal 6 April 2023 pukul 11.00 Wita dari Dermaga Papela, Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao.
Sepuluh penumpang Perahu Motor Dioskuri 01 adalah Welhelmus Bura'a sebagai juragan atau nahkoda, Yanwanse Bella, Im Daan, Iban Pau, Bai Rano, Thomson Risi, Sepri Rote, Sahbudin Mala, Gat Doma dan Rahman Iwan Ndun.
Perahu Motor Dioskuri 01 dengan bobot GT-4 tersebut adalah milik Simon Serra.
"Namun untuk satu kapal motor lainnya belum dapat ditelusuri saat ini, termasuk seorang ABK dari kapal tersebut yang selamat dan kemudian bergabung dengan sepuluh ABK PM Dioskuri 01," kata Mery mengutip laporan dari KRI Darwin yang diterima Pemerintah Provinsi NTT.
Dalam laporan tersebut juga disebutkan bahwa sebelas nelayan tersebut dalam keadaan sehat setelah menjalani pemeriksaan kesehatan di rumah sakit Broome.
"Dan kemudian ditampung sementara di Kantor Distrik ABF Broome," ujar Mery.
Saat ini kata Mery 11 ABK tersebut telah dievakuasi ke Darwin pada Rabu (19/4) siang.
emerintah Provinsi Nusa Tenggara dan Kabupaten Rote Ndao pun telah mendapat laporan tentang penyelamatan terhadap 11 nelayan asal NTT yang dilakukan Australia yang terdampar akibat dihantam Siklon Tropis Ilsa.
Mery mengatakaan saat ini terus melakukan koordinasi dengan KRI Darwin terkait kondisi 11 nelayan tersebut dan untuk pemulangan masih akan dikomunikasikan lebih lanjut dengan pemerintah pusat.
(eli/rds)