Belakangan ini, Wagner menjalin hubungan dengan Rapid Support Forces (RSF) dan komandannya, Hemedti.
Ramadi mengatakan hubungan itu bertujuan untuk "menciptakan rute penyelundupan emas dari Sudan ke Dubai dan kemudian ke Rusia sehingga mereka dapat mendanai operasi Wagner Group di Ukraina."
Lihat Juga :![]() KILAS INTERNASIONAL Malaysia Tarik Indomie Rasa Ayam Spesial hingga Zelensky Telepon Xi |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada awal 2022, sehari setelah Rusia meluncurkan invasi ke Ukraina, Hemedti terbang ke Moskow. Kedatangannya itu mengantarkan fase baru kedekatan antara RSF dan Wagner.
Sementara itu dalam konflik terbaru di Sudan, tidak diketahui apakah Wagner ikut terlibat secara langsung dalam bentrokan.
Kepala Departemen Riset Perdamaian dan Konflik di Universitas Uppsala di Swedia, Ashok Swain, meyakini Wagner Group terlibat dalam konflik saat ini.
Keterlibatan Wagner adalah "untuk mempertahankan kehadirannya di negara itu dan melindungi kepentingan bisnisnya yang besar."
"AS baru-baru ini menekan Dewan Kedaulatan yang berkuasa di Sudan untuk mengeluarkan kelompok tentara bayaran ini dari negara itu. Dengan demikian, Wagner Group punya minat yang besar pada siapa yang memenangkan pertarungan kekuasaan yang sedang berlangsung di negara ini," ujarnya.
(tim/bac)