7 Fakta Sekte Sesat Kelaparan di Kenya yang 'Memakan' Banyak Nyawa

CNN Indonesia
Kamis, 27 Apr 2023 13:03 WIB
Berikut tujuh fakta sekte sesat kelaparan yang memakan hingga begitu banyak nyawa di Kenya.
Sekte sesat kelaparan di Kenya 'memakan' banyak korban jiwa. (YASUYOSHI CHIBA/AFP via Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sekte sesat di Kenya menjadi sorotan usai polisi menemukan nyaris 100 mayat di hutan Shakahola, dekat kota pesisir Malindi.

Para korban itu diduga terdoktrin ajaran sekte Good News International Church.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemimpin sekte itu Paul Mackenzie Nthenge mempengaruhi para pengikut agar tak makan dan minum dalam waktu lama. Menurutnya "puasa" ini adalah jalan untuk bertemu Yesus.

Berikut sederet fakta terkait sekte sesat di Kenya

1. Korban jadi 98 orang

Korban tewas sekte sesat di Kenya bertambah menjadi 98 orang hingga Rabu (26/4) waktu setempat.

Mayoritas korban sekte itu ditemukan terkubur di hutan Shakahola.

[Gambas:Video CNN]

2. Mayoritas korban anak-anak

Menurut beberapa sumber, kebanyakan korban tewas merupakan anak-anak.

Hussein Khalid selaku Direktur eksekutif organisasi hak asasi manusia, Haki Africa, mengatakan sekitar 50 hingga 60 persen korban tewas merupakan anak-anak.

Khalid menerangkan sekte kelaparan itu meminta para orang tua untuk membuat anak-anaknya kelaparan sebagai iming-iming bertemu Tuhan, demikian dikutip AFP.

Setelah anak-anak kelaparan, disusul anggota perempuan, kemudian laki-laki.

3. 39 Orang ditemukan selamat

Kepala daerah pesisir, Rhoda Onyancha, mengatakan 39 orang berhasilkan ditemukan dalam keadaan selamat di sekitar Shakahola.

4. 311 orang masih hilang

Petugas Palang Merah Kenya Hassan Musa mengatakan sebanyak 311 orang hilang, termasuk 150 anak-anak.

"Kebanyakan adalah orang-orang Kenya, ada pula dari Tanzania dan Nigeria. Beberapa orang hilang selama bertahun-tahun," ujar Musa kepada AFP.

5. Presiden bakal bongkar jaringan sekte

Menanggapi jumlah jenazah yang ditemukan terus bertambah, Presiden Kenya William Ruto berjanji bakal membongkar jaringan sekte itu.

Ruto juga mengatakan sekte ini bisa dikategorikan sebagai aksi kejahatan serius sehingga Nthenge bisa dituntut menggunakan pasal terorisme.

Temuan ini dianggap menjadi titik balik pemerintah dalam menangani kasus radikalisme.

6. LSM usul cari korban pakai helikopter

Organisasi Islam yang fokus isu hak asasi manusia, The Mombasa, meminta pemerintah agar mempertimbangkan opsi menggunakan helikopter.

Langkah tersebut dianggap bisa menyelamatkan lebih banyak korban dan mempercepat proses pencarian, seperti dikutip The Guardian.

7. Nthenge pukuli anggota yang coba kabur

Issa Ali, yang merupakan anak dari anggota sekte itu, mengatakan Nthenge memukuli dia karena mencoba kabur dari Shakahola.

Ibunya membawa Ali pindah ke wilayah itu pada 2020.

Ali mengaku terakhir bertemu dengan ibunya dalam kondisi mengenaskan.

"Terakhir kali saya melihat ibu saya pada Februari. Dia sangat lemah saat terakhir saya lihat," kata Ali, dikutip AFP.

(isa/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER