Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan agresi ke Ukraina disebut-sebut karena kebencian pribadi.
Dugaan itu muncul dalam laporan media independen Rusia, Verstka, berjudul "How Putin Came to Hate Ukraine."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan tersebut mengutip pernyataan sejumlah mantan pejabat Rusia dan pejabat saat ini.
Dalam laporan itu, Putin disebut geram karena Ukraina dianggap menyerang secara personal ke sekutu dekatnya sekaligus politikus oposisi Ukraina, Viktor Medvechuck.
Keputusan itu muncul setelah Ukraina menjatuhkan sanksi terhadap tiga stasiun televisi yang berafiliasi dengan Medvechuck pada 2021.
"Ini adalah keputusan akhir," tulis Verstka seperti dikutip dari Newsweek.
Tiga sumber yang dekat dengan Putin mengonfirmasi soal keputusan akhir dia terkait invasi skala penuh ke Ukraina.
"Kremlin memutuskan untuk tak menggunakan 'soft power' lagi," kata mereka.
Putin disebut-sebut sangat marah dengan "serangan pribadi" terhadap Medvechuck.
Medvechuck sendiri kerap mempengaruhi Putin untuk menginvasi Ukraina. Ia melontarkan narasi sentimen pro-Rusia di Ukraina.
"Dia bicara soal loyalitas wilayah, dengan bodoh menyesatkan Putin," kata salah satu sumber, seperti dikutip Newsweek.
Sumber juga mengatakan Kremlin tak mempertanyakan pernyataan Medvechuck.
"Daripada menarik kesimpulan soal kecukupan informasi yang diterima, menganalisa, dan mempertimbangkan gambaran yang jelas bahwa mereka tak diharapkan di sini, dendam dan kemarahan menutup mata mereka." ujar sumber itu.
(isa/bac)