Rusia Klaim Tangkap Personel Ukraina Rencanakan Sabotase Crimea
Dinas intelijen Rusia (FSB) menangkap sejumlah tersangka diduga anggota jaringan sabotase Ukraina yang sedang merencanakan serangkaian serangan di Crimea.
"FSB telah membubarkan kegiatan jaringan agen intelijen militer Ukraina yang berencana melakukan sabotase besar-besaran dan serangan teroris di Krimea," kata dinas keamanan Rusia itu seperti dikutip kantor berita RIA dan AFP pada Rabu (3/5).
Sejak 2014, Rusia mencaplok Semenanjung Crimea yang merupakan wilayah tenggara Ukraina. Hingga kini, Ukraina dan komunitas internasional tak mengakui aneksasi Crimea oleh Rusia.
Kabar penangkapan ini berlangsung tak lama setelah eks penasihat presiden Ukraina, Oleksiy Arestovych, mengklaim Kyiv tengah merencanakan serangan balasan yang akan menargetkan Jembatan Selat Kerch.
Jembatan itu dibangun oleh Presiden Vladimir Putin sejak mencaplok Crimea dan menjadi jalur vital dan fasilitas strategis yang menghubungkan Rusia dengan semenanjung itu.
Dilansir Newsweek, Arestovych mengatakan salah satu tujuan dari serangan balik Ukraina mungkin adalah operasi di selatan negara itu yang akan berusaha membuka jalan dan memotong pasukan Rusia dari koridor darat ke Crimea.
Menurutnya, strategi ini bisa menjadi salah satu cara bagi Ukraina untuk merebut kembali Crimea.
Lihat Juga :Kilas Internasional Afsel Bujuk Putin Tak Datang hingga Warga Asing Dilarang Keluar China |
Arestovych mengundurkan diri pada Januari lalu setelah mengatakan bahwa rudal Rusia yang menewaskan 45 orang di kota Dnipro telah ditembak jatuh oleh pertahanan udara Ukraina, insiden yang justru dibantah oleh pasukan pertahanan udara Ukraina.
Banyak yang menyerukan pemecatan Arestovych, mengatakan bahwa dia membuat pernyataan yang tidak dapat diverifikasi dan membantu upaya Rusia untuk membelokkan narasi bahwa insiden tersebut termasuk para korban berjatuhan akibat kesalahan Ukraina.
(rds)