Usai Kremlin, Kilang Minyak Rusia Diserang Drone hingga Terbakar

tim | CNN Indonesia
Kamis, 04 Mei 2023 13:45 WIB
Kilang minyak di permukiman Ilsky, Krasnodar selatan, dihantam drone tak dikenal hingga menyebabkan kebakaran di lokasi seluas 400 meter persegi.
Serangan drone tak dikenal menargetkan kilang minyak di Rusia. (Tangkapan Layar Video Twitter @EuromaidanPress)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pesawat tak berawak atau drone kembali menyerang wilayah Rusia. Sebuah kilang minyak di selatan Rusia terbakar pada Kamis (4/5) setelah diserang sebuah drone.

Dilansir AFP, insiden terjadi di reservoir kilang minyak yang terletak di permukiman Ilsky, Krasnodar selatan. Seorang pihak berwenang menuturkan kebakaran terjadi setelah serangan "drone tak dikenal" menargetkan situs strategis Rusia tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gubernur Krasnodar, Viniamin Kondratyev, mengatakan api membakar sekitar 400 meter persegi dan dengan cepat dipadamkan oleh layanan darurat.

Kantor berita TASS melaporkan serangan drone ke kilang minyak ini terkait dengan serangan drone yang hampir menghantam Istana Kepresidenan Kremlin di Ibu Kota Moskow pada Rabu (3/5).

Rusia mengklaim berhasil menggagalkan serangan drone ke Kremlin dengan menembak jatuh dua pesawat nirawak di atas atap Istana Kepresidenan Rusia itu.

Sebelumnya, Kremlin menuding serangan itu dilakukan oleh Ukraina untuk percobaan pembunuhan Presiden Vladimir Putin.

"Rusia berhak untuk membalas di mana saja dan kapan saja jika dianggap perlu sebagai tanggapan atas serangan drone ke kediaman Presiden Vladimir Putin di Kremlin," bunyi pernyataan Istana Kepresidenan Kremlin seperti dikutip Russia Today (RT).

[Gambas:Video CNN]

"Presiden tidak terluka dalam serangan teroris dan kompleks Kremlin tidak mengalami kerusakan apa pun."

Kremlin mengatakan insiden ini terjadi menjelang perayaan Hari Kemenangan (Victory Day) dan parade besar-besaran yang akan dihadiri tamu dan perwakilan dari luar negeri. Rusia juga telah membuka penyelidikan terorisme terkait serangan drone ini.

"Komite Investigasi Rusia telah membuka kasus pidana terorisme sehubungan dengan upaya untuk menyerang kediaman Presiden Rusia di Kremlin," kata komite tersebut.

Menanggapi tudingan tersebut, Ukraina bersikeras bahwa serangan tersebut 'tidak ada hubungannya' dengan dugaan serangan pesawat tak berawak. 

Sebaliknya, Kyiv justru menuding bahwa serangan itu adalah 'rekayasa' yang dilakukan Moskow. Sementara itu, Amerika Serikat mengaku skeptis tentang tuduhan yang dibuat oleh Rusia. 

(rds/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER