Ledakan keras terdengar di Kota Kyiv, Ukraina yang telah mengalami serangkaian serangan, Kamis (4/5).
Dilansir dari AFP, terlihat pesawat tak berawak alias drone yang coba ditembak jatuh oleh pertahanan udara. Pihak militer Kota Kyiv mengatakan "pertahanan udara sedang bekerja."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ledakan berhenti setelah sekitar 15 sampai 20 menit. Muncul kepulan asap hitam di udara, tepat ketika pemerintah kota Kyiv mengumumkan peringatan serangan udara telah berakhir.
"Drone musuh ditembak jatuh," kata Kepala Staf Kepresidenan Andriy Yermak.
Walikota Kyiv Vitali Klitschko melaporkan terjadi ledakan dan kebakaran di distrik Solomyansky. Ia pun memperingatkan potensi puing drone.
Peringatan datang setelah Kyiv melihat gelombang serangan lain sejak semalam.
Kepala Administrasi Militer Kyiv Sergiy Popko mengatakan "kota kami belum pernah mengalami intensitas serangan seperti itu sejak awal tahun ini."
Sementara itu pihak berwenang yang menjadi antek Rusia mengatakan sebuah drone telah ditembak jatuh di dekat pangkalan udara di Crimea.
"Serangan lain di Sevastopol. Sekitar pukul 19:00 (1600 GMT) pasukan pertahanan udara menghancurkan perangkat udara tak berawak di area lapangan terbang Belbek," kata Gubernur Sevastopol Mikhail Razvozhayev di Telegram.
Sebelumnya, pada Rabu malam waktu setempat, dua drone meledak di atas Kremlin dan Senat Rusia. Pemerintah Moskow lalu menuding pasukan Ukraina yang meluncurkan pesawat tak berawak ini.
Sejauh ini, tak ada korban atau laporan kerusakan. Menanggapi serangan tersebut, Rusia menegaskan akan membalas dan mencari pelakunya.
Ukraina membantah tuduhan tersebut. Presiden Volodymyr Zelensky menyatakan pasukannya selalu berperang di wilayah sendiri. Ia juga mengatakan Ukraina tak punya senjata yang bisa mencapai Moskow.
Namun, layan pos Ukraina merilis desain perangko yang menunjukkan Istana Kremlin terbakar. Ini seperti saat mereka mengebom Jembatan Crimea pada Oktober 2022 lalu.
(fra/fra)