2 Tanda Rusia Bakal Runtuh dalam Waktu Dekat Menurut Analis

CNN Indonesia
Senin, 08 Mei 2023 13:06 WIB
Sejumlah tanda jika Rusia bakal runtuh seperti Uni Soviet disebut telah terlihat. Apa saja tanda-tandanya?
(REUTERS/MAXIM SHEMETOV)

2. Kemunduran di Ukraina

Meski rezim Presiden Vladimir Putin tak pernah mengakui kondisi sebenarnya, laporan soal kemunduran dan kerugian yang dihadapi pasukan Rusia di Ukraina kian santer terdengar.

Beberapa bulan setelah melancarkan invasi, berbagai laporan soal jumlah tentara Rusia yang gugur di medan perang hingga menolak berperang banyak beredar.

Rusia juga sempat mengerahkan mobilisasi pasukan cadanganya dan mewajibkan wajib militer terhadap warganya ketika pasukan Kyiv berhasil melancarkan serangan balasan di medan perang. Saat itu, banyak laporan memaparkan Rusia telah kehilangan belasan ribu pasukannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu Rusia tak pernah mengonfirmasi jumlah pasukannya yang gugur di medan perang.

Namun, kondisi yang tak menguntungan bagi Rusia itu sempat diakui Putin sendiri. Pada akhir Desember 2022, Putin curhat situasi sulit yang dihadapi pasukannya di Ukraina meski tak menjabarkan detail soal tantangan tersebut.

Bukan cuma itu, tentara bayaran swasta yakni Wagner Group bahkan baru-baru ini mengancam akan menarik pasukan dari Bakhmut, Ukraina, karena tak kunjung diberikan amunisi tambahan oleh Rusia. Padahal kondisi pasukan di medan perang sudah sangat mengenaskan.

Bos Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, bahkan menyalahkan Kementerian Pertahanan Rusia yang menyebabkan "puluhan ribu" tentara tewas dan kerugian besar Negeri Beruang Merah di Ukraina.

Dengan kondisi ini, Bugajski menilai cengkeraman Putin bakal melemah secara signifikan seiring dengan kerugian teritorial di Ukraina yang tak bisa disembunyikan.

Tak cuma itu, penurunan drastis layanan pemerintah seperti yang diproyeksikan selama setahun mendatang juga menurutnya bakal melemahkan kekuatan Putin.

"Perpecahan bakal dipercepat setelah Putin berakhir atau digulingkan, karena perebutan kekuasaan internal meningkat dan beberapa pemimpin regional bakal melihat peluang untuk membentuk negara-negara baru yang mirip dengan apa yang terjadi selama runtuhnya Uni Soviet," kata Bugajski seperti dikutip Kyiv Post.

Dia menduga wilayah-wilayah regional bakal mendeklarasikan kedaulatan dan kemerdekaannya setelah Rusia benar-benar runtuh.

Wilayah-wilayah tersebut khususnyaadalah daerah yang membenci eksploitasi Moskow atas sumber daya dan anggaran mereka serta wilayah yang berbagi perbatasan darat atau laut dengan negara-negara tetangga dan memiliki populasi yang sama.

"Moskow akan mencoba mempertahankan daerah penghasil energi dan bahan baku yang lebih kaya di negara yang ada, namun beberapa aktor politik bakal melihat ini sebagai basis yang berharga untuk mendirikna negara-negara merdeka," ucapnya.

Lebih lanjut, Bugajski juga menyebut kekuatan militer Rusia yang saat ini masih sangat besar tak akan mampu meredam upaya pemberontakan dan kemerdekaan wilayah-wilayah tersebut.

Sebab para prajurit dan aparat yang sudah merasakan pahitnya bertugas di Ukraina "akan menyimpan banyak keluhan terhadap rezim."

(rds)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER