Tak hanya membunuh tiga komandan Jihad Islam, serangan udara Israel ke Jalur Gaza, Palestina, pada Selasa (9/5) dini hari turut menewaskan istri dan sejumlah anak mereka.
Sejauh ini, total ada 12 orang yang tewas akibat serangan udara Israel tersebut, termasuk anak-anak dan seorang dokter gigi ternama yang menjadi tokoh bagi warga sekitar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Kesehatan di Gaza tidak merinci soal berapa perempuan dan anak-anak yang tewas akibat serangan terbaru dari Israel itu.
Wartawan AFP di Gaza melihat sejumlah gedung terbakar usai serangan udara menghantam wilayah itu dan beberapa ambulans berupaya mengevakuasi korban.
Sementara itu, militer Israel mengonfirmasi bahwa serangan udara itu menargetkan tiga pemimpin Jihad Islam, milisi bersenjata paling kuat kedua setelah Hamas di Jalur Gaza. Hamas dan Jihad Islam kerap saling serangan dengan Israel hingga tak jarang memakan korban warga sipil di Jalur Gaza.
Militer Israel menuturkan telah melancarkan serangan ke "gudang senjata" milik Jihad Islam.
Di sisi lain, Jihad Islam mengonfirmasi tiga komandan seniornya tewas dalam serangan itu. Ketiga komandan yang tewas itu ialah Sekretaris Dewan Militer Brigade Al-Quds, Jihad Ghannan; Dewan dan Komandan Sayap Militer Jihad Islam di utara Gaza, Khalil al-Bahtini; dan salah satu komandan militer Jihad Islam di Tepi Barat, Tareq Ezzedine.
Bagi Israel, Ghannan merupakan salah satu "anggota paling senior" Jihad Islam yang berperan mengkoordinasikan senjata dan transfer uang dengan Hamas. Sementara itu, Bahtini dinilai Israel bertanggung jawab atas tembakan roket ke negaranya dalam sebulan terakhir.
Sementara itu, Israel menilai Ezzedine tengah merencanakan beberapa serangan terhadap warga sipil di Tepi Barat yang telah diduduki Negara Zionis itu sejak Perang Enam Hari 1967.
"Kami meratapi para pemimpin dan istri mereka, serta sejumlah anak merek ayang terbunuh dalam kejahatan Zionis yang pengecut," bunyi pernyataan Jihad Islam.
"Kami bersumpah darah para martir ini akan meningkatkan tekad gerakan perlawanan kami," papar kelompok itu menambahkan.
Serangan udara Israel berlangsung sekitar pukul 02.00 pagi waktu Gaza dan berlangsung selama dua jam.
Serangan ini terjadi kurang dari sepekan setelah Jihad Islam mengumumkan gencatan senjata di sekitar Gaza usai sempat kembali berseteru dan saling serang dengan Israel.
Jihad Islam mengatakan Israel telah "mencemooh semua inisiatif mediator" dan bersumpah akan "membalas para pemimpin yang tewas dalam serangan udara terbaru."
Militer Israel pun mewanti-wanti warganya agar waspada atas ancaman serangan balasan dari Jihad Islam. Israel mengimbau penduduk yang tinggal dalam jarak 40 kilometer dari perbatasan Gaza untuk tak jauh-jauh dari shelter bom sampai Rabu malam besok.
(rds)