Yevgeny Prigozhin, pemimpin kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner Group, mengklaim bahwa salah satu unit tentara Negeri Beruang Merah kabur dari garda depan pertempuran di Bakhmut, Ukraina.
"Hari ini, satu dari sejumlah unit Kementerian Pertahanan kabur dari salah satu sayap kami, membuat garda depan terbuka," ujar Prigozhin dalam video yang dirujuk AFP, Selasa (9/5).
Ia mengatakan para tentara itu kabur karena "kebodohan" komandan Rusia yang memberikan "perintah kejahatan."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentara tak seharusnya mati karena kebodohan absolut pemimpin mereka," ucap Prigozhin.
Meski demikian, belum ada pihak yang dapat mengonfirmasi klaim Prigozhin tersebut.
Belakangan ini, Prigozhin memang sangat vokal menyuarakan kebobrokan tentara Rusia dan pejabat-pejabat pertahanan Negeri Beruang Merah.
Sejumlah pengamat mengakui selama ini, tentara Rusia memang tak becus di lapangan. Berbagai kemajuan Rusia di Ukraina sendiri dapat terjadi berkat kelihaian tentara Wagner.
Meski demikian, Wagner mulai mengeluh beberapa waktu lalu karena senjata yang sudah diiming-imingi Rusia tak kunjung mereka dapatkan.
Prigozhin pun menyatakan bakal angkat kaki dari Bakhmut. Namun, tak lama setelah itu, Wagner menyatakan bakal tetap bertempur di Bakhmut, tanpa penjelasan lebih lanjut.
Kendati demikian, sehari kemudian Prigozhin mengklaim sudah meminta persetujuan Moskow untuk menyerahkan posisi tempur pasukan mereka di Bakhmut kepada pasukan Chechen.