Putin di Victory Day: Negara Barat Mau Provokasi dan Hancurkan Rusia

CNN Indonesia
Selasa, 09 Mei 2023 19:53 WIB
Presiden Vladimir Putin menuding negara Barat memprovokasi konflik untuk menciptakan keruntuhan dan kehancuran Rusia.
Vladimir Putin menyampaikan pidato dalam perayaan Victory Day di Red Square pada Selasa (9/5). Foto: AFP/GAVRIIL GRIGOROV
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh negara-negara Barat memprovokasi konflik, menciptakan keruntuhan dan kehancuran Rusia.

Hal ini disampaikan Putin dalam pidato perayaan Victory Day atau Hari Kemenangan pada Selasa (9/5), untuk memperingati kemenangan Uni Soviet terhadap Nazi di era Perang Dunia Kedua.

"Perang yang nyata kembali dilancarkan terhadap Tanah Air kita. Tapi kita terus memukul mundur terorisme internasional," kata Putin, dikutip dari Newsweek.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menambahkan, "Kita juga akan melindungi penduduk Donbas (di timur Ukraina) dan memastikan keamanan kita."

Pada pidato yang digelar di Red Square Moskow itu, Putin juga menuding para elit globalis dari negara-negara Barat yang berusaha membelah masyarakat, memprovokasi, dan menyebabkan konflik berdarah.

Ia juga membandingkan perayaan Victory Day atau kekalahan Nazi, dengan perang yang ia mulai di Ukraina sejak Februari 2022 lalu.

"Kami bangga dengan para pejuang operasi militer khusus, setiap orang yang berjuang di garis depan Ukraina. Tidak ada hal yang lebih penting sekarang selain perjuangan para tentara. Keamanan negara ada pada mereka (prajurit Rusia) hari ini," ujar presiden berusia 70 tahun itu.

[Gambas:Video CNN]

Pada perayaan Victory Day hari ini di Rusia, turut hadir sejumlah pemimpin dari negara-negara bekas Soviet seperti Armenia, Belarus, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan.

Menurut media pemerintah setempat, lebih dari 500 tentara Rusia yang bertempur di Ukraina hadir pada pawai perayaan tersebut.

Sebelumnya analis politik dan penulis asal Amerika Serikat, Janusz Bugajski, memprediksi Rusia bakal mengalami keruntuhan karena saat ini sedang dalam kondisi tidak stabil.

Bugajski mengatakan ada beberapa tanda Kremlin di ambang kehancuran, antara lain penurunan ekonomi, pengetatan anggaran, rezim personalistik tanpa garis suksesi, serta kekalahan militer yang tinggi di Ukraina.

Menurutnya, masalah-masalah tersebut tak lama lagi akan memicu konflik di antara elit, termasuk antara pemerintah pusat dan sejumlah besar republik dan wilayah Rusia.

(dna)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER