Spanyol Dilanda Kekeringan Parah Imbas Heatwave

CNN Indonesia
Sabtu, 13 Mei 2023 16:05 WIB
Ilustrasi. Spanyol dilanda kekeringan parah lantaran gelombang panas. (Foto: REUTERS/MARCELO DEL POZO)
Jakarta, CNN Indonesia --

Spanyol dilanda kekeringan parah imbas gelombang panas atau heatwave yang terjadi di negara tersebut.

Salah satu warga yang terdampak kekeringan ini adalah seorang petani asal Valencia Ricardo Ferri. Ferri menyebut setelah 100 hari tak turun hujan, dirinya kehilangan 100 persen tanamannya.

Ferri menjelaskan tanah di lahan seluas 55 hektar miliknya sangat kering. Tanaman gandum hanya tinggal seperempat dari ukuran yang seharusnya karena sudah berhenti tumbuh sejak curah hujan terakhir pada awal Februari.

"Ke mana pun Anda melihat, tanahnya benar-benar kering, tidak ada setetes pun kelembapan! Ini adalah pertama kalinya saya kehilangan segalanya karena kekeringan ... Hal yang sama dialami oleh semua petani sereal di daerah ini," kata Ferri, dikutip dari FRANCE 24.

Masalahnya kekeringan di Spanyol tak hanya terjadi di satu wilayah saja.

Coordinator of Farmers and Ranchers Organisations (COAG) memperingatkan pada pertengahan April lalu bahwa kekeringan jangka panjang di negara ini telah menyebabkan "kerugian yang tidak dapat dipulihkan" pada lebih dari 5 juta hektar tanaman di Andalusia (selatan), Extremadura (timur), Castilla-La Mancha (tengah), dan Murcia (tenggara).

Sereal seperti gandum dan barli adalah yang menerima dampak terburuk karena kekurangan air yang drastis di musim semi berarti biji-bijian tidak akan dapat dipanen di musim panas, bahkan jika hujan kembali turun.

Kondisi kekeringan parah ini bahkan mengancam tanaman yang dikenal tahan terhadap iklim kering, seperti kacang-kacangan dan zaitun.

Lebih lanjut, menurut ahli klimatologi, Spanyol dan Mediterania secara keseluruhan diperkirakan akan menjadi salah satu wilayah yang mengalami pemanasan paling cepat di dunia dalam beberapa tahun mendatang.

Kondisi cuaca panas di negara tersebut bahkan memaksa pemerintah untuk menyerukan larangan aktivitas di luar ruangan.

Menteri Tenaga Kerja Yolanda Diaz mengatakan larangan ini akan diberlakukan ketika badan cuaca nasional AEMET mengeluarkan peringatan tentang risiko suhu tinggi yang parah atau ekstrem. Langkah ini akan berdampak pada pekerjaan di luar ruangan seperti pembersihan jalan dan pertanian.

"Kami telah melihat banyak kejadian, tentu saja kejadian yang sangat serius, dalam pembersihan dan pengumpulan sampah di mana para pekerja meninggal akibat paparan panas," kata Diaz, dikutip dari Reuters.

(lom)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK