Sederet kabar meramaikan berita internasional Senin (15/5), mulai dari junta Myanmar membakar hidup-hidup 19 warga, hingga pemilihan umum presiden Turki sengit sampai-sampai berlanjut ke putaran kedua.
CNNIndonesia.com merangkum berita-berita global yang menyedot banyak perhatian sepanjang Senin itu dalam Kilas Internasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasukan junta Myanmar dilaporkan membakar hidup-hidup 19 warga sipil, termasuk delapan anak-anak, pada Rabu pekan lalu, ketika konferensi tingkat tinggi (KTT) ASEAN digelar di Labuan Bajo.
Sejumlah warga mengatakan bahwa pasukan junta menahan beberapa orang yang tinggal di Desa Nyaung Pin Thar di kawasan Bago pada 10 Mei lalu, kemudian membakarnya sekitar pukul 17.00 waktu setempat.
Lima di antara 19 orang yang dibakar itu merupakan satu keluarga. Salah satunya adalah anak-anak yang baru berusia 6 tahun.
"Pasukan junta militer membunuh mereka begitu saja," ucap salah satu sumber kepada Radio Free Asia (RFA), menjelang akhir pekan lalu.
Pembakaran ini sendiri terjadi ketika KTT ASEAN digelar di Labuan Bajo. Konflik Myanmar merupakan salah satu momok yang menjadi sorotan para pemimpin negara blok Asia Tenggara tersebut.
Yevgeny Prigozhin selaku pemimpin kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner Group, dilaporkan sempat mengontak Ukraina untuk menawarkan bocoran posisi tentara Negeri Beruang Merah.
Saat itu, Prigozhin berjanji bakal membocorkan posisi tentara Rusia di kawasan lain dengan timbal balik Ukraina angkat kaki dari Bakhmut. Namun, Ukraina dilaporkan menolak tawaran tersebut.
Selama ini, Prigozhin dan Wagner memang paham betul posisi tentara Rusia karena mereka terjun langsung dalam pertempuran di Ukraina.
Kabar mengenai pemilu Turki juga masih menyita perhatian. Seorang pengamat menganggap presiden petahana Recep Tayyip Erdogan bakal tetap menang melawan Kemal Kilicdaroglu dalam pemilu putaran kedua walau sengit.
"Saya yakin Erdogan punya cukup kesempatan untuk menang di putaran kedua," ucap pengamat dari Institut Kajian Asia dari Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, Boris Doglov, seperti dikutip TASS.
Doglov kemudian berujar, "Dia berkepribadian karismatik dan seorang politikus yang telah membuat langkah besar dalam kebijakan luar negeri."
Sementara itu, Kilicdaroglu juga mengaku yakin bakal menang jika berhadapan dengan Erdogan dalam pemilu putaran kedua.
"Kami pasti akan menang di putaran kedua dan membawa kembali demokrasi," ucapnya sebagaimana dilansir CNN.
(has)